Suara.com - Thom Haye tampil sebagai starter penuh saat Timnas Indonesia menghadapi Jepang di Suita dalam laga pamungkas Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 10 Juni 2025 lalu.
Gelandang Almere City itu bermain selama 90 menit dan mencatatkan 34 sentuhan bola dengan rating 6,2 dari Fotmob.
Pertandingan tersebut berakhir pahit bagi Timnas Indonesia yang kalah telak 6-0 dari Jepang yang bahkan menurunkan tiga pemain debutan.
Kekalahan telak tersebut menjadi salah satu hasil terburuk Timnas Indonesia sepanjang sejarah pertemuan dengan Jepang, bahkan lebih buruk dibanding era Shin Tae-yong yang sempat membawa Garuda kalah 1-3 di Piala Asia 2023 dan 0-4 di pertemuan pertama Grup C.
Kekalahan itu tak mengubah nasib Indonesia yang tetap lolos ke babak keempat bersama Arab Saudi meski finis di posisi keempat grup.
Dalam laga di Suita City Football Stadium, Jepang tampil dominan sejak menit awal.
Daichi Kamada mencetak dua gol di menit ke-15 dan 45+6, disusul gol dari Takefusa Kubo (19’), Ryoya Morishita (55’), Shuto Machino (58’) dan Mao Hosoya (80’), menegaskan dominasi Samurai Biru.
![Kisah Lucu di Balik Kekalahan 6-0 Timnas Indonesia: Thom Haye Kesal dengan Ole Romeny [Tangkap layar Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/23/14478-ole-romeny-dan-thom-haye.jpg)
Di tengah kekalahan, perhatian justru tertuju pada penampilan unik Thom Haye yang memakai jersey lengan panjang putih milik Timnas.
Jersey bernomor punggung 19 itu menjadi ciri khas Thom Haye yang memang menyukai model lengan panjang sejak lama.
Baca Juga: Pemain Arema FC di Ujung Tanduk? Pasrah dengan Keputusan Gerald Vanenburg
Menariknya, ia sempat mengajak Ole Romeny untuk memakai jersey serupa saat latihan malam sebelum pertandingan.
Cuaca saat latihan cukup panas dan membuat keduanya semangat mencoba jersey lengan panjang sebagai bagian dari gaya mereka.
Namun rencana itu berubah karena hujan mulai turun menjelang kick-off dan membuat keputusan menjadi lebih sulit.
Menurut Thom, penggunaan jersey lengan panjang butuh konfirmasi jauh-jauh hari ke kitman agar bisa disiapkan.
"Jadi saya bilang ke kitman sejak seminggu sebelumnya untuk menyiapkan jersey lengan panjang," ujar Thom dalam siniar The Haye Way (21/6/2025).
Thom mengira Ole juga telah memesan hal yang sama dan mereka akan tampil dengan gaya seragam yang kompak.
Namun saat pemanasan, Ole merasa suhu di lapangan terlalu panas dan memutuskan memakai lengan pendek.
"Sedikit kecewa dengan Ole. Tapi itu normal," ucap Thom, lalu menambahkan bahwa yang terpenting adalah semangat bertanding.
Thom tetap memuji rekannya dan mengatakan bahwa Ole tetap pemain yang bagus meski berbeda pilihan gaya.
Aksi ini menunjukkan sisi manusiawi pemain Timnas yang tetap menjaga gaya dan kebersamaan meski di laga berat.
Meski dihajar habis-habisan oleh Jepang, Timnas Indonesia tetap menunjukkan beberapa momen semangat.
Salah satunya saat Ole Romeny berhasil melewati lini belakang Jepang dan memberikan peluang kepada Beckham Putra, yang sayangnya belum bisa dimaksimalkan menjadi gol.
Laga kontra Jepang juga memberi pelajaran berharga, terutama dalam hal bertahan dari tekanan tinggi.
Patrick Kluivert menurunkan sejumlah pemain muda seperti Marselino Ferdinan dan Beckham Putra untuk mendapatkan pengalaman di level tertinggi.
Meski kalah, Thom tetap menunjukkan dedikasi dan semangat profesional sebagai pemain penting skuad Garuda.
Gaya khas, konsistensi bermain, dan keterbukaannya di siniar memperlihatkan kedewasaan Thom Haye sebagai pemain senior.
Bersama Jay Idzes, Kevin Diks, Emil Audero dan penggawa Garuda lain, Thom Haye menjadi pilar penting dalam skuad yang menutup putaran ketiga dengan 12 poin dari 10 laga, memastikan Timnas Indonesia melaju ke babak keempat meski berada di posisi keempat Grup C.
Sementara Jepang yang menang besar atas Indonesia memastikan diri sebagai juara grup dengan 23 poin, unggul jauh dari pesaing lain dan memperkuat status mereka sebagai raksasa Asia yang sudah mengamankan tiket Piala Dunia 2026.
Kontributor : Imadudin Robani Adam