Suara.com - Pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar diserang rudal milik Iran. Aksi ini sebagai bentuk balasan menyusul serangan AS ke fasilitas nuklir milik Iran.
Serangan militer Iran ke Qatar ini menimbulkan kekhawatiran soal penyelenggaraan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Seperti diketahui, Qatar dan Arab Saudi ditunjuk AFC menjadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"AFC mengonfirmasi bahwa Asosiasi Sepak Bola Qatar dan Federasi Sepak Bola Arab Saudi menjadi tuan rumah AFC Asian Qualifiers - Road to 26 Playoffs," tulis AFC dalam keterangannya seperti dikutip Suara.com
"Enam tim, tim peringkat ketiga dan keempat dari AFC Asian Qualifiers™ – Road to 26 (ronde ketiga) yaitu Timnas Indonesia, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, akan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing terdiri dari tiga tim untuk bertarung dalam format terpusat mulai 8 hingga 14 Oktober 2025."
![Federasi Sepak Bola Asia (AFC) kembali membuat keputusan kontroversial menjelang babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. [Bolatimes.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/20/93643-logo-afc.jpg)
Penunjukkan dua negara ini sedari awal mendapat protes keras dari banyak pihak. AFC diduga memihak salah satu negara demi tiket ke Piala Dunia 2026.
Ronde keempat babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia diikuti lima negara Timur Tengah yakni Arab Saudi, Qatar, UEA, Oman dan Irak, serta Timnas Indonesia.
Sebelum AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar jadi tuan rumah, PSSI-nya Oman, Irak dan UEA meminta ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 berlangsung di tempat netral.
Keputusan AFC tunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah ronde keempat babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sudah diendus kubu Oman.
Baca Juga: Perang Iran-Israel Picu Krisis Global: Indonesia Siap-Siap BBM Naik?
"Sumber-sumber kami sudah mengindikasikan bahwa AFC sudah bersiap mengumumkan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah," tulis Omandaily beberapa jam sebelum pengumuman resmi AFC.
Terbaru, di tengah situasi Timur Tengah yang makin memanas, apakah pihak AFC berani membatalkan keputusannya soal penunjukkan Qatar dan Arab Saudi jadi tuan rumah?
Pasalnya serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS itu hanya berjarak 24 menit dari stadion kebanggaan Qatar, Stadion Internasional Khalifa.
Stadion ini menjadi salah satu stadion utama yang digunakan pada Piala Dunia FIFA 2022.
Serangan rudal Iran juga hanya berjarak 25 menit dari Stadion Al-Rayyan, stadion yang digunakan Qatar saat bermain di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Serangan pada Senin malam waktu setempat yang diumumkan oleh televisi nasional Iran Press TV tersebut menandai dimulainya Operasi "Bashayer Al-Fath" (Berita baik kemenangan).
"Angkatan Bersenjata Iran melancarkan serangan rudal yang kuat dan menghancurkan terhadap pangkalan Al Udeid di Qatar untuk merespons agresi AS," menurut media Iran itu.

Jumlah rudal yang ditembakkan dalam serangan adalah sama dengan "jumlah bom yang digunakan AS saat menyerang fasilitas nuklir kita" menurut Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC), yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menyebutnya sebagai pesan langsung kepada Washington dan sekutunya.
"Pesan kita kepada Gedung Putih dan sekutunya jelas: Iran tak akan membiarkan agresi terhadap kedaulatan dan tanah airnya tanpa balasan," kata IGRC dalam sebuah pernyataan.
Kantor berita Iran, IRNA, mewartakan serangan Rudal juga diluncurkan ke pangkalan AS di Iraq, tetapi tanpa rincian lebih lanjut.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Qatar menyebut telah mencegat serangan rudal Iran dengan sistem pertahanan udaranya, dan tidak ada korban jiwa yang jatuh.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar kemudian menyatakan "kecaman keras" terhadap serangan Iran yang "secara terang-terangan melanggar kedaulatan Qatar, ruang udaranya, hukum internasional, dan Piagam PBB".
Mereka menegaskan bahwa "Qatar memiliki hak untuk membalas secara proporsional dan langsung terhadap agresi berdasarkan hukum internasional".