Suara.com - Malaysia kembali mendapat tamparan keras di tengah upaya mereka memperkuat Timnas lewat skema naturalisasi.
Kali ini, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dibuat kecewa setelah nama Mikel Jauregizar, wonderkid asal Spanyol yang disebut-sebut memiliki darah keturunan Malaysia, secara tegas membantah isu tersebut. Sang pemain menyebut rumor itu sebagai karangan belaka yang tak berdasar.
Spekulasi tentang pemain Athletic Bilbao itu mencuat setelah performa impresifnya di pentas Euro U-21 2025 bersama Timnas Spanyol U-21.
Media sosial dan beberapa portal Malaysia ramai memberitakan bahwa Jauregizar bisa menjadi target naturalisasi FAM berikutnya, dengan klaim bahwa ia memiliki garis keturunan dari Negeri Jiran.
Namun, harapan itu dipupuskan langsung oleh sang pemain. Dalam wawancara eksklusif dengan media ternama Spanyol, Marca, pada Senin (23/6/2025), Jauregizar menepis keras kabar miring tersebut.
“Orang-orang pandai membuat isu! Mana mungkin (main untuk Timnas Malaysia). Itu hoaks,” ujar Jauregizar kepada Marca.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya menerima video dari temannya yang menunjukkan seorang jurnalis Malaysia sedang mengarang cerita soal garis keturunan Jauregizar. Reaksinya pun tak main-main.
“Teman saya mengirimi video seorang jurnalis di sana yang mengarang cerita tentang saya yang disebut memiliki darah keturunan Malaysia. Orang-orang pandai mengarang,” lanjutnya.
Ini bukan kali pertama FAM harus menghadapi realita pahit dari pendekatan naturalisasi mereka.
Baca Juga: Pemain Naturalisasi Era Iwan Bule Pamit usai Jarang Main: Terima Kasih Bos
Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia memang gencar mendatangkan pemain asing ke skuad nasional, mulai dari benua Eropa, Amerika Latin, hingga Afrika, meskipun banyak di antaranya tak memiliki hubungan historis maupun darah dengan Malaysia.
Kasus Mikel Jauregizar menjadi semacam "gocekan balik" dari pemain luar terhadap pendekatan agresif Malaysia.
Publik pun mulai menyuarakan kritik, mempertanyakan arah program naturalisasi yang dinilai semakin jauh dari identitas nasional.
Profil Mikel Jauregizar
Lahir di Bilbao, Spanyol, pada 13 November 2003, Mikel Jauregizar merupakan produk akademi Lezama, milik Athletic Club Bilbao, yang terkenal hanya menerima pemain berdarah Basque.
Ia merupakan cerminan filosofi Basque yang kental, sehingga rumor keterkaitan dengan Malaysia sejak awal terasa ganjil.
Jauregizar dikenal sebagai pemain sayap eksplosif, cepat, dan lincah. Ia juga memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, termasuk dribel tajam dan visi bermain cerdas.
Posisi utamanya adalah winger kiri, namun ia juga mampu bermain sebagai gelandang serang atau second striker.
Karier profesionalnya dimulai dari tim muda Bilbao Athletic, sebelum kemudian dipinjamkan ke SD Amorebieta di Segunda División pada musim 2023–2024.
Di klub tersebut, Jauregizar tampil gemilang, mencatatkan 48 penampilan di semua kompetisi dan menyumbangkan tiga gol serta tiga assist.
Bahkan, ia dipercaya sebagai salah satu eksekutor bola mati berkat kaki kirinya yang akurat. Kemampuan ini menjadikan dirinya pemain serba bisa yang diincar banyak klub top Eropa saat ini.
Tak heran, penampilannya di Liga Spanyol dan Timnas Spanyol U-21 membuka jalan baginya untuk masuk ke Timnas senior di bawah asuhan Luis de la Fuente.
Jauregizar tengah disiapkan sebagai bagian dari regenerasi skuad La Roja untuk kompetisi internasional ke depan.
FAM Perlu Evaluasi Strategi?
Kandasnya rencana mendatangkan Jauregizar seharusnya menjadi alarm bagi Federasi Sepak Bola Malaysia.
Terlalu seringnya muncul nama-nama yang ternyata tak punya keterkaitan dengan Malaysia menunjukkan lemahnya proses verifikasi dan scouting.
FAM seolah tergesa-gesa ingin menyaingi negara tetangga seperti Indonesia yang berhasil menggaet pemain keturunan berkualitas lewat jalur yang lebih sistematis dan berbasis data.
Kasus Jauregizar ini menambah daftar panjang kegagalan Malaysia dalam upaya naturalisasi yang tak berdasar.
Sebelumnya, beberapa pemain asing juga sempat dikaitkan, namun gagal karena tak memiliki dokumen atau bukti garis keturunan.
Kontributor : Imadudin Robani Adam