Perbandingan Sandy Walsh Vs Justin Hubner di Liga Jepang, Dari Eropa Sama-sama Jadi Cadangan

Irwan Febri Suara.Com
Kamis, 26 Juni 2025 | 12:05 WIB
Perbandingan Sandy Walsh Vs Justin Hubner di Liga Jepang, Dari Eropa Sama-sama Jadi Cadangan
Kolase Sandy Walsh dan Justin Hubner. (Instagram/sandywalsh & Cerezo Osaka)

Justin Hubner: Dipinjamkan ke Jepang, Hanya Jadi Pengisi Skuad

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner saat memperkuat Cerezo Osaka dengan status pinjaman. [Dok. Cerezo Osaka]
Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner saat memperkuat Cerezo Osaka dengan status pinjaman. [Dok. Cerezo Osaka]

Nasib serupa juga dialami Justin Hubner. Bek muda yang merupakan bagian dari Timnas Indonesia ini menjalani masa peminjaman dari Wolverhampton Wanderers (Wolves) ke klub Jepang, Cerezo Osaka, pada bulan Maret 2024.

Keputusan ini awalnya dinilai strategis untuk memperkaya jam terbang Hubner dan mempercepat proses adaptasinya ke sepak bola Asia.

Namun hasilnya sangat mengecewakan. Dalam masa peminjamannya tersebut, Hubner hanya diturunkan sebanyak delapan kali oleh pelatih Cerezo Osaka.

Dari delapan pertandingan itu, enam di antaranya terjadi di ajang J-League dengan total menit bermain hanya 83 menit, angka yang sangat kecil jika dirata-ratakan per laga.

Sisanya, ia tampil dua kali di ajang J.League Cup dengan menit bermain yang sedikit lebih baik, yaitu 107 menit.

Minimnya waktu bermain ini tidak hanya merugikan pemain, tetapi juga mengecewakan pihak Wolves selaku klub induk.

Bahkan, sempat beredar kabar bahwa Wolves menyatakan kekecewaan mereka secara terbuka karena Cerezo Osaka dianggap tidak memenuhi kesepakatan awal soal menit bermain bagi Hubner.

Hal ini membuat masa pinjaman tersebut gagal mencapai tujuan pengembangan yang diharapkan.

Baca Juga: Selamat Tinggal Striker Timnas Indonesia dari Liga Jepang, Zahra Muzdalifah Selesai di Cerezo Osaka

Liga Jepang dan Tantangan untuk Pemain Indonesia

Kisah Sandy Walsh dan Justin Hubner menambah daftar panjang pemain Indonesia yang belum bisa berbicara banyak di Liga Jepang.

Meski ada banyak faktor teknis dan taktis yang memengaruhi keputusan pelatih untuk memainkan seorang pemain, tetap saja muncul kesan bahwa para pemain Indonesia belum mendapat perlakuan yang setara, apalagi kesempatan untuk benar-benar bersinar.

Perbedaan gaya bermain, bahasa, hingga kultur sepak bola yang sangat disiplin di Jepang menjadi tantangan tersendiri bagi pemain dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Namun, jika tidak ada komitmen yang jelas dari klub untuk benar-benar membina dan memberi kesempatan bermain, maka minat pemain Indonesia ke J-League kemungkinan besar akan terus menurun.

Ke depan, baik pemain maupun federasi harus lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih klub luar negeri sebagai tempat pengembangan karier.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI