Sandy Walsh Alami Masa Sulit di Jepang, 5 Laga Terakhir Hanya Jadi Penonton

Irwan Febri Suara.Com
Minggu, 29 Juni 2025 | 09:50 WIB
Sandy Walsh Alami Masa Sulit di Jepang, 5 Laga Terakhir Hanya Jadi Penonton
Menurut catatan statistik dari Sofascore, Sandy Walsh mendapatkan rating tertinggi di laga ini dengan nilai 7,5. (IG Sandy Walsh)

Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh, tengah menghadapi periode sulit dalam kariernya setelah hijrah ke kompetisi sepak bola Jepang.

Harapan untuk meniti karier gemilang di Asia Timur justru berubah menjadi mimpi buruk.

Sejak bergabung dengan klub raksasa J1 League, Yokohama F. Marinos, performa dan menit bermain Walsh mengalami penurunan drastis, bahkan dalam lima laga terakhir ia hanya menjadi penonton dari bangku cadangan.

Kepindahan Sandy Walsh ke Yokohama F. Marinos diumumkan secara resmi pada 9 Februari 2025, setelah ia mengakhiri pengabdiannya bersama klub Belgia, KV Mechelen.

Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh, resmi gabung ke klub Liga Jepang, Yokohama Marinos. (TANGKAPAN LAYAR Instagram/yokohamaf.marinos)
Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh, resmi gabung ke klub Liga Jepang, Yokohama Marinos. (Instagram/yokohamaf.marinos)

Ia menandatangani kontrak berdurasi dua tahun, yang mengikatnya hingga 30 Juni 2027. Perekrutan ini sempat dianggap sebagai langkah besar dalam karier internasional Walsh, sekaligus jadi momentum positif bagi pemain naturalisasi yang menjadi andalan Timnas Indonesia itu.

Di awal musim 2024/2025, karier Sandy Walsh di Jepang tampak menjanjikan. Di bawah asuhan pelatih asal Inggris, Steve Holland, ia mendapat kepercayaan penuh.

Walsh tampil dalam delapan pertandingan J1 League dengan total 509 menit bermain, termasuk dua kali tampil penuh dalam pertandingan melawan Kyoto Sanga dan Vissel Kobe pada Mei lalu.

Namun, semuanya berubah sejak Yokohama F. Marinos mengambil keputusan besar pada April lalu dengan memecat Steve Holland akibat hasil kurang memuaskan.

Posisi pelatih kemudian diisi oleh sosok lokal, Hideo Oshima. Sejak saat itu, posisi Sandy Walsh di skuad utama mulai terpinggirkan secara perlahan tapi pasti.

Baca Juga: Ngerinya PSIM Yogyakarta! Boyong 5 Pemain Sekaligus, Ada Eks Timnas Indonesia

Dalam lima pertandingan terakhir Yokohama F. Marinos, nama Sandy Walsh memang tercantum dalam daftar pemain.

Namun, ia tidak sekalipun diturunkan ke lapangan dan hanya mengisi bangku cadangan hingga peluit akhir dibunyikan.

Bahkan sebelumnya, ia sempat absen sepenuhnya dari daftar skuad dalam tiga pertandingan menghadapi Kashima Antlers, Machida Zelvia, dan Albirex Niigata.

Sandy Walsh (berdiri 3 dari kanan) saat membela Yokohama F. Marinos di Asian Champions League Elite (the-afc.com)
Sandy Walsh (berdiri 3 dari kanan) saat membela Yokohama F. Marinos di Asian Champions League Elite (the-afc.com)

Keputusan Oshima untuk mencadangkan atau bahkan menghilangkan nama Walsh dari skuad pertandingan menuai tanda tanya besar.

Tidak ada keterangan resmi dari klub mengenai alasan teknis ataupun non-teknis di balik keputusan tersebut.

Dugaan mulai bermunculan bahwa performa atau gaya bermain Walsh tidak sesuai dengan sistem yang diinginkan oleh pelatih anyar tersebut.

Di sisi lain, ada pula kabar bahwa Walsh sempat mengalami cedera yang menyebabkan dirinya absen membela Timnas Indonesia dalam beberapa kesempatan internasional.

Namun demikian, rincian soal cedera itu tidak pernah diungkapkan secara terbuka oleh klub maupun oleh sang pemain. Hanya disebutkan bahwa Sandy membutuhkan masa pemulihan yang cukup panjang.

Sandy Walsh cedera di Yokohama F. Marinos! Apesnya Timnas Indonesia jelang hadapi China. [Instagram/Sandy Walsh]
Sandy Walsh cedera di Yokohama F. Marinos! Apesnya Timnas Indonesia jelang hadapi China. [Instagram/Sandy Walsh]

Kini, masa depan Sandy Walsh bersama Yokohama F. Marinos menjadi tanda tanya besar.

Jika situasi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin pemain berusia 30 tahun tersebut bakal mempertimbangkan opsi pindah klub demi mengamankan menit bermain, terutama jika ingin tetap bersaing untuk tempat di Timnas Indonesia.

Kisah ini menjadi peringatan bahwa pindah ke liga dengan reputasi tinggi seperti J1 League bukanlah jaminan kesuksesan, bahkan bagi pemain sekelas Sandy Walsh yang sudah berpengalaman di Eropa dan Asia Tenggara.

Situasi ini patut dipantau lebih lanjut oleh para penggemar Timnas Indonesia dan tentu saja oleh tim pelatih Garuda.

Kontributor: Eko

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI