Suara.com - Tragedi merenggut nyawa bintang Liverpool Diogo Jota dan adiknya, Andre Silva, saat keduanya mengalami kecelakaan fatal di wilayah Zamora, Spanyol, pada Kamis (3/7) dini hari waktu setempat.
Lamborghini Huracan yang mereka tumpangi dikabarkan melaju dengan kecepatan tinggi sebelum keluar jalur, meledak, dan terbakar.
Pihak kepolisian Spanyol masih menyusun laporan resmi kecelakaan yang terjadi di kilometer 65 jalan A-52, dekat perbatasan Spanyol dan Portugal.
Meskipun belum dipastikan siapa yang mengemudikan mobil saat insiden terjadi, dugaan sementara menyebut ban pecah saat mobil sedang menyalip sebagai penyebab awal kecelakaan.
![5 Fakta Kematian Tragis Diogo Jota: Data GPS dan Jenazah Dikenali Sang Istri [Tangkap layar X @Buritica_news]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/03/39237-diogo-jota.jpg)
Namun, menurut ahli keselamatan jalan raya Spanyol, Javier Lopez Delgado, ada banyak faktor yang berkontribusi.
Dalam wawancaranya dengan media lokal La Opinión de Zamora seperti dikutip Suara.com dari Daily Star, ia mengatakan bahwa kecepatan tinggi kemungkinan besar jadi penyebab utama.
“Jika mereka hanya melaju dengan kecepatan 90 km/jam, mungkin mereka masih bisa selamat,"
"Bekas selip di jalan menunjukkan mereka melaju sangat cepat,” ujar Lopez Delgado, yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Auditor Keselamatan Jalan Spanyol (ASEVI).
Selain kecepatan, kondisi jalan disebut berperan besar. Jalan A-52 dikenal memiliki banyak kerusakan, termasuk permukaan yang tak rata dan tikungan tajam.
Baca Juga: Dua Pemain ASEAN yang Pernah Bertanding Lawan Mendiang Diogo Jota, Siapa yang Bisa Mengalahkan?
Bahkan, delapan hari sebelumnya, seorang wanita berusia 60 tahun juga mengalami kecelakaan serius di titik yang sama dan harus dievakuasi oleh pemadam kebakaran.
“Sulit percaya ini hanya kebetulan. Ketika dua kecelakaan terjadi di titik yang sama dalam waktu singkat, pasti ada masalah di situ,” tegas Lopez Delgado.
Barikade di bagian tengah jalan yang menghantam mobil Jota disebut tidak sesuai standar keselamatan.
Bentuk dan sudutnya justru menjadi penghalang keras yang memperparah dampak benturan.
Pemerintah daerah Cernadilla menyatakan bahwa jalan A-52 berbahaya, terutama pada malam hari.
Jalan ini dikenal sebagai "blackspot" kecelakaan karena medan yang berliku dan kerap dilalui hewan liar seperti rusa dan serigala Iberia yang sering kali menjadi penyebab kecelakaan.