Suara.com - Mantan bek Timnas Indonesia, Yanto Basna, kini telah resmi menjadi seorang pendidik. Lantas, bagaimana kiprah lelaki asal Papua itu yang kini banting setir menjadi dosen di kampung halamannya?
Nama Yanto Basna sebetulnya kembali mencuat setelah dia memberikan pendapatnya di media sosial mengenai penerapan regulasi penggunaan amunisi asing di musim 2025/2026 yang melonjak jadi 11 pemain.
Opini tersebut langsung mendapatkan respons positif dari publik, mengingat kini Yanto Basna telah berprofesi sebagai dosen. Pendapat tersebut dinilai masuk akal karena datang dari seorang akademisi.
Saat ini, Yanto Basna memang telah meniti karier baru sebagai dosen pegawai negeri sipil (PNS) di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Cenderawasih. Dia juga telah mendapatkan SK atau Surat Keputusan.
Lantas, bagaimana kisah dan perjalanan karier lelaki berusia 30 tahun ini yang awalnya meniti karier sebagai pesepak bola dan bisa menembus Timnas Indonesia dan akhirnya menjadi seorang dosen?
Kisah Yanto Basna

Yanto Basna dikenal sebagai sosok pemain yang istimewa. Sebab, dia tak hanya punya kiprah mentereng di level klub, tetapi juga tim nasional. Di level klub, Yanto bahkan lebih banyak berkarier di luar negeri.
Dia tercatat pernah beberapa kali memperkuat tim Thailand seperti Khon Kaen (2018), Sukhotai (2019), PT PRachuap (2020-2021 dan 2024). Sementara itu, di Indonesia dia pernah bermain dengan Mitra Kukar, Persib Bandung, Sriwijaya FC, hingga Bhayangkara FC.
Perjalanan akademik Yanto Basna barangkali bisa ditarik pada tahun 2013. Ketika itu, dia diterima sebagai program sarjana (S1) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Baca Juga: Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Yanto mendapatkan beasiswa kerja sama antara UNY dengan PSSI karena menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-19 yang sukses menjuarai Piala AFF U-19 2013. Program ini pun tak berjalan mulus.
Sebab, kerja sama antara UNY dan PSSI kabarnya terhenti karena pergantian kepengurusan PSSI. Banyak rekan-rekannya yang akhirnya mengundurkan diri karena keterbatasan jarak, biaya, dan waktu.
Meskipun demikian, Yanto Basna menjadi salah satu pemain yang memutuskan untuk melanjutkan kuliah tersebut dengan biaya sendiri. Pada akhirnya, dia sukses menyandang gelar sarjana setelah lulus pada semester genap 2020/2021.
Tak lama setelah itu, Yanto Basna memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Dia mengambil Program Magister Pendidikan Kepelatihan Olahraga di kampus yang sama dan masuk pada September 2020.
Pemain kelahiran Sorong itu kemudian dinyatakan lulus dan menyandang gelar Magister pendidikan atau M.Pd pada Juli 2023. Yanto tampaknya memang sangat haus ilmu pengetahuan.
Sebab, pada September 2023, dia telah tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor Pendidikan Ilmu Keolahragaan di UNY. Gelar ini nantinya memang sangat penting bagi Yanto yang ingin berkarier sebagai akademisi.