Suara.com - Exco PSSI, Arya Sinulingga jadi perbincangan hangat oleh pecinta sepak bola Indonesia. Ia ternyata memiliki klub bola bernama Sumut United.
Arya Sinulingga menjadi perbincangan karena unggahannya membuat publik dongkol.
Di postingan pertama, Arya menuliskan soal kesulitan mencari pemain putri profesional. Di postingan itu, Arya singgung banyaknya usulan mengenai pemain naturalisasi.
Adapun Arya Sinulingga bukan sosok baru di dunia sepak bola Nusantara.
Nyatanya ia ternyata punya klub yang bernama Sumut United, berikut rangkuman faktanya.
1. Awal Berdiri
Dari laporan akun Instagram @timnaspedia.idn, klub Exco PSSI ini awalnya bernama Karo United pada 2019.
Kemudian pada Kongres Biasa PSSI, 28 Mei 2023, klub ini resmi berganti nama menjadi Sada Sumut FC.
Nama "Sada" yang berarti "satu" dalam bahasa Karo dipilih untuk menyatukan semangat sepak bola Sumut di level nasional.
Baca Juga: Kevin Diks 'Bawa' Corak Timnas Indonesia ke Borussia Monchengladbach, Belum Pernah Terjadi di Klub
Lalu namanya berganti lagi menjai Sumut United pada tahun 2024, tapi justru bubar pada tahun 2025.
2. Kena Sanksi FIFA
Sumut United dikabarkan terkena sanksi FIFA mulai 26 Februari 2024 lalu.

"Lima klub yang ada di Indonesia mendapat hukuman dari FIFA berupa registration ban, salah satunya Sada Sumut FC. Hukuman FIFA berlaku mulai 26 Februari 2024," tulis laporan Instagram @timnaspedia.idn.
3. Promosi Liga 2 dan Jadi Persikad Depok
Sumut United meraih prestasi juara Liga Nusantara 2024 (format baru Liga 3) dan memastikan satu tiket promosi ke Liga 2.
Namun, setelah jadi juara Liga 3, Sumut United kembali nama menjadi Persikad Depok di Kongres PSSI tahun 2025.
"Kongres PSSI tahun 2025 menghasilkan beberapa keputusan. Salah satunya adalah pergantian nama beberapa klub Liga 2 untuk musim 2025/2026," tulis pernyataan dalam sumber yang sama.
"Salah satu klub yang mengganti namanya adalah Sumut United. Sumut United yang juara Liga Nusantara 2024/2025 mengganti nama jadi Persikad Depok. Tidak hanya nama, tim ini akan memindahkan markasnya ke Kota Depok." tutup laporan itu.