Suara.com - Publik sepak bola Indonesia dibuat geram dengan ulah pemain asing Arema FC, Paulinho Moccelin.
Pertandingan Piala Presiden 2025 antara Arema FC vs Oxford United, pada Rabu malam (10/7) di Stadion Si Jalak Harupat jadi hari sial buat striker Timnas Indonesia, Ole Romeny.
Ole Romeny harus ditandu keluar oleh tim medis akibat tekel brutal oleh, Paulinho Moccelin pemain yang baru direkrut Arema FC pada Juni 2025 lalu.
Pelatih Oxford United Gary Rowett mengungkapkan cedera yang dialami penyerang Ole Romeny cukup serius.

"Ole mengalami cedera yang cukup buruk dan kita akan lihat kemungkinan bermain dalam final," kata Rowett usai pertandingan.
Paulinho Moccelin mengawali karier profesionalnya di klub Gremio pada 2014. Karier Paulinho banyak dihabiskan di klub Brasil.
Selain Gremio, ia sempat bermain di klub seperti Fortaleza, Coritiba FC, Sport Recife, Juventude, serta Chapecoense.
Di klub Chapecoense ini, Paulinho sempat tersandung skandal yang juga membuat suporter klub tersebut geram.
Bahkan sejumlah suporter mencap Paulinho sebagai sosok yang tak punya hati dan bodoh.
Baca Juga: Sikap Profesional di Balik Cedera Ole Romeny di Piala Presiden 2025
Dikutip Suara.com dari Globo.com, Sabtu (12/7), Paulinho menjadi sorotan publik di Brasil lantaran ketahuan berpesta tanpa mengenakan masker saat pandemi Covid-19.
"Kejadian itu berlangsung pada Minggu malam hingga Senin dini hari di sebuah rumah hiburan di pusat kota Chapeco," tulis laporan media Brasil itu pada 05/01/2021.
Yang membuat suporter klub geram dengan kelakuan Paulinho lantaran ia berpesta saat presiden Chapecoense, Paulo Magro meninggal dunia akibat Covid-19.
"Dalam video yang viral, Moccelin tampak berada di tengah kerumunan tanpa mematuhi protokol kesehatan," tulis media Brasil tersebut.
Akibat ulahnya tersebut, pihak klub saat itu langsung mengambil langkah tegas dengan menjauhkan Moccelin dari seluruh aktivitas tim.
Skandal ini sempat membuat netizen beramai-ramai menuliskan kecaman dan kritik pedas kepada Paulinho di platform media sosial.
"Presiden Chapecoense baru saja meninggal karena Covid dan orang itu melakukan hal bodoh seperti ini," cuit salah satu suporter Brasil dengan bahasa Portugis pada postingan akun @futebol_info
"Pemain bodoh dan tidak bertanggung jawab lainnya!" cuit akun lainnya.
"Disanksi saja tidak cukup, suruh orang ini pergi. Gila, tidak penting," tambah netizen Brasil.
Sementara itu, dikutip dari Bolatimes--jaringan Suara.com, Paulinho pernah mendapat sanksi berat saat berkarier di Brasil.
"Paulinho Moccelin, resmi dijatuhi hukuman dua pertandingan larangan bermain oleh Tribunal de Justiça Desportiva (TJD) Santa Catarina," tulis laporan media Brasil pada Maret 2024.
"Insiden tersebut terjadi di menit ke-48 babak kedua, ketika Moccelin meluapkan emosinya dengan makian keras kepada wasit utama dan secara agresif menyerang wasit keempat usai menerima kartu merah,"
"Dalam laporan pertandingan, sang pemain dilaporkan melontarkan kata-kata kasar," ulas media Brasil itu.
Tak hanya itu, Paulinho juga sempat berurusan dengan hukum. Paulinho menuntut klub lamanya, Sport Recife ke pengadilan.
Paulinho dikabarkan menuntut klub Recife karena haknya sebagai pemain tidak dipenuhi.
"Gelandang serang Paulinho Moccelin, sebelumnya dari Sport, menggugat klub ke pengadilan dengan klaim senilai R$98.256,00 atau setara Rp314 juta," cuit akun @recantoofc
"Paulinho tersebut menuntut gaji tertunggak (Mei dan Juni 2021), serta hak citra dan Dana Ganti Rugi Pesangon (FGTS) untuk bulan Desember,"