Ole Romeny Cedera Parah
Striker Timnas Indonesia, Ole Romeny, mengalami cedera serius saat membela Oxford United dalam laga Piala Presiden 2025 melawan Arema FC pada Kamis (10/7) malam
Ole Romeny tampil gemilang dengan mencetak gol kedua bagi timnya, namun beberapa menit setelah selebrasi, ia harus meninggalkan lapangan dengan tandu akibat tekel keras dari pemain Arema, Paulinho Moccelin.
Pelatih Oxford United, Gary Rowett, menyebut insiden tersebut sebagai salah satu tekel terburuk yang pernah diterima Romeny sepanjang kariernya.
![Penyerang Oxford United dan Timnas Indonesia, Ole Romeny menyebut tekel dari bek Arema FC, Paulinho sebagai tekel terburuk yang pernah dia terima sepanjang kariernya. [Karisa Aurelia Tukan/ Media Piala Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/12/37858-penyerang-oxford-united-dan-timnas-indonesia-ole-romeny.jpg)
“Ole merasa itu adalah salah satu tekel terburuk yang pernah ia alami. Dari sudut pandang kami, terlihat cukup telat, meskipun kami tidak ingin terlalu banyak mengeluh tentang gaya bermain lawan,” ujar Rowett usai pertandingan
Gary Rowett juga menambahkan bahwa laga tersebut diwarnai banyak tekel keras yang membuat suasana pertandingan cukup panas.
Lewat akun Instagram pribadinya, Romeny membagikan kondisi terbarunya. Dalam unggahan story, ia menunjukkan kaki kanannya sudah dibalut dengan sepatu pelindung, disertai pesan,
“Terima kasih untuk semua pesannya. Sayangnya saya akan absen untuk sementara waktu, tapi saya akan melakukan segalanya agar bisa kembali secepat mungkin. Kepala tetap tegak.” tulis Ole Romeny.
Cederanya Ole Romeny membuat suporter Oxford United mempertanyakan keikutsertaan klub pada Piala Presiden 2025.
Baca Juga: Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
Salah satu suporter Oxford United di pemberitaan Oxfordmail.co.uk mengenai cederanya Romeny bahkan mencibir Piala Presiden 2025.
"Sedih mendengar kabar ini (Ole Romeny cedera), kaena ia pemain yang sangat penting dan kini absen. Mengapa kita harus mengikuti kompetisi kecil itu, padahal kita memiliki musim yang padat dan kompetitif," tulis salah satu suporter Oxford United.