Regulasi 11 Pemain Asing di Super League Batal? Erick Thohir: Cukup 7

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 17:38 WIB
Regulasi 11 Pemain Asing di Super League Batal? Erick Thohir: Cukup 7
Pesepak bola Indonesia All Stars Witan Sulaiman (ketiga kiri) mencoba melewati pesepak bola Oxford United FC Cameron Brannagan (kiri), Louie Sibley (kedua kiri) dan Stanley Mills (kanan) saat pertandingan Piala Presiden 2025 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (6/7/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/agr.

Suara.com - Langkah mengejutkan datang dari PSSI jelang bergulirnya musim kompetisi Super League 2025/2026.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pihaknya telah mengirim surat resmi ke PT Liga Indonesia Baru (I League) agar jumlah pemain asing yang dapat didaftarkan klub dibatasi maksimal tujuh pemain saja.

Sebelumnya, I League sempat menetapkan bahwa setiap klub Super League dapat memiliki maksimal 11 pemain asing, dengan 8 pemain asing diperbolehkan bermain dalam satu pertandingan.

Namun, kebijakan ini menuai polemik dan penolakan dari berbagai pihak, termasuk dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).

Erick Thohir, Ketua Umum PSSI. (pssi.org)
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI. (pssi.org)

“Saya hari ini sudah mengirim surat ke PT LIB. Kita dari PSSI sudah rapat, dan mungkin pekan depan LIB akan bertemu kami. Bahwa kami melihat delapan pemain asing dalam satu game itu terlalu banyak. Jadi kita putuskan itu cukup tujuh.” ujar Erick Thohir dikutip dari Antara. 

Selain membatasi pemain asing, PSSI tetap mewajibkan klub memainkan pemain U-23 minimal 45 menit, sebagai bagian dari upaya regenerasi dan pengembangan pemain muda lokal.

Erick juga menyoroti fenomena pulang kampungnya para pemain diaspora, yang semakin memperkuat klub-klub lokal.

“Saya lihat beberapa pemain diaspora kita sudah mulai kembali. Seperti Jordi Amat di Persija atau Jens Raven di Bali United,” ujar Erick.

Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. PSSI menekankan pentingnya menjaga keseimbangan kompetisi, agar tidak terlalu didominasi oleh pemain asing dan tetap membuka ruang tumbuh bagi talenta lokal.

Baca Juga: 7 Brand Calon Apparel Baru Timnas Indonesia, Siapa Punya Jersey Paling Keren?

Erick juga menambahkan bahwa kualitas kompetisi terus ditingkatkan, termasuk penerapan VAR yang sudah mulai diterapkan bahkan di Liga 2 — menjadikan Indonesia salah satu yang terdepan di Asia dalam hal teknologi perwasitan di divisi kedua.

“VAR sudah kita latih, bahkan Liga 2 akan pakai VAR. Ini bukti keseriusan kita dalam membangun liga yang lebih modern dan adil,” ungkap Erick.

Sebelumnya, regulasi anyar Super League 2025/2026 yang memperbolehkan pendaftaran hingga 11 pemain asing di tiap klub menuai sorotan tajam dari banyak pihak. Salah satu yang turut angkat bicara adalah pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink

Pelatih asal Belanda yang juga "guru" dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert itu menyuarakan harapan agar para pemain lokal Indonesia tidak ciut nyali.

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert saat mengunjungi markas Dewa United (Dok. Dewa United).
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert saat mengunjungi markas Dewa United (Dok. Dewa United).

Jan Olde berharap para pemain lokal justru menjadikan situasi ini sebagai pemicu untuk berkembang, bahkan jika perlu, mencari tantangan baru di luar negeri demi mengasah kualitas mereka.

Super League (dulu Liga 1) musim 2025/2026 bakal dimulai pada 8 Agustus mendatang dengan sejumlah perubahan penting.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI