Profil Rafinha, Bintang Baru di Super League
Rafinha memiliki nama lengkap Rafael de Sá Rodrigues. Ia lahir di Recife, Brasil pada 23 Maret 1992, dan saat ini berusia 32 tahun.
Mengawali karier di Brasil bersama America RJ dan CFZ do Rio, Rafinha telah melalang buana di berbagai kompetisi Asia Tenggara sebelum akhirnya berlabuh di Indonesia.
Karier internasionalnya dimulai pada 2019 ketika ia bergabung dengan Lao Toyota di Liga Laos.
Ia kemudian berpindah-pindah klub, sempat mencicipi Liga Thailand bersama Watbot City dan Muang Loei United, serta kembali ke Laos bersama FC Chanthabouly dan Master 7 FC.
Tahun 2023 menjadi awal kariernya di Indonesia, ketika ia direkrut PSCS Cilacap. Meskipun timnya terdegradasi, Rafinha tampil gemilang dengan mencetak 9 gol dan 1 assist dari 17 pertandingan.
Musim berikutnya, PSIM Yogyakarta berhasil mengamankan jasanya dan menjadikannya tumpuan utama di lini serang.
Tak butuh waktu lama bagi Rafinha untuk membuktikan diri. Ia mencetak total 20 gol dari 22 pertandingan sepanjang musim 2024/2025, menjadikannya top skor kedua di Liga 2, hanya kalah satu gol dari Ramai Rumakiek (Persipura).
Dari jumlah itu, 12 gol ia ciptakan di babak penyisihan grup, tujuh gol di babak 8 besar, dan satu gol penentu kemenangan di final melawan Bhayangkara FC.
Baca Juga: Sssttt... Timnas Indonesia Tak Pernah Menang Lawan Malaysia di Kelompok Umur, Intip Statistiknya
Penampilan luar biasa Rafinha turut membawa PSIM promosi ke Liga 1.
Ia pun dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga 2 musim 2024/2025, pencapaian yang membuatnya makin disorot oleh klub-klub besar Indonesia.
Meskipun memiliki tinggi "hanya" 170 cm, Rafinha dikenal sebagai striker cepat dan memiliki teknik tinggi.
Ia juga mampu bermain melebar sebagai winger. Namun, kariernya dikenal nomaden—hampir setiap musim ia berpindah klub.
Usai final Liga 2, masa depannya di PSIM pun menjadi tanda tanya. “Ya, jawaban ini sangat sulit, saya tidak bisa mengatakannya untuk Anda sekarang, karena saya tidak tahu masa depan saya,” ucapnya usai laga di Stadion Manahan.
Meski begitu, Rafinha sudah jatuh cinta pada Yogyakarta. Ia menyebut satu tahun tinggal di kota Gudeg sudah membuatnya merasa nyaman dan enggan pergi.