Suara.com - Perwakilan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) cuma bisa geleng-geleng tidak tahu terkait isu FIFA bakal memberikan hukuman untuk tim nasional Malaysia.
Ini setelah adanya dugaan kecurangan naturalisasi pemain yang dilakukan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Media Malaysia, New Straits Times, menuliskan dalam artikelnya mengenai tuduhan yang dilayangkan pengamat sepak bola Indonesia, Justinus Lhaksana, dalam kanal YouTube HY Sport.
"Justin menuding Malaysia memakai pemain dengan 'garis keturunan yang direkayasa' dan mengklaim FIFA bisa menjatuhkan sanksi, termasuk kemungkinan skorsing hingga tahun 2027," tulis New Straits Times.

"Namun hingga saat ini, baik FIFA maupun AFC tidak mengeluarkan konfirmasi resmi apa pun," sambungnya.
Sekjen AFC, Datuk Seri Windsor John, merespons isu tersebut termasuk kabar yang menyebut Malaysia bakal di banned oleh FIFA.
Dijelaskan oleh Datuk, AFC sama sekali tidak mengurus dokumen naturalisasi seorang pemain. Semua menjadi kewenangan FIFA.
"Kami tidak mendapat informasi apa pun soal skorsing. Lagipula, FAM pasti akan tahu lebih dulu sebelum siapa pun," ujar Datuk Seri Windsor Paul dilansir dari New Straits Times.
"AFC tidak memiliki informasi mengenai hal itu, karena urusan seperti ini sepenuhnya berada di bawah wewenang FIFA," katanya menambahkan.
Baca Juga: Here We Go! Pemain Keturunan Skotlandia Berminat dengan Indonesia
Adapun Malaysia telah menaturalisasi tujuh pemain kelahiran Argentina, Spanyol, dan Portugal dalam beberapa waktu terakhir.
Mereka meliputi Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero, dan Imanol Machuca.
Asal-usul ketujuh pemain itu sempat diragukan oleh netizen, termasuk dari Malaysia dan Indonesia, mengingat minimnya histori diaspora Negeri Jiran di tiga negara itu.
Proyek naturalisasi Malaysia memang sedang dilakukan demi mendongkrak prestasi Harimau Malaya. Termasuk mengejar ketertinggalan dari Timnas Indonesia.

FAM juga tengah fokus membentuk skuad ideal demi mempersiapkan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Malaysia diketahui lolos ke fase ini untuk pertama kalinya dalam sejarah, dan proyek naturalisasi masif ini menjadi salah satu jalan pintas demi mengangkat kualitas skuad.
Langkah agresif FAM juga memantik terjadi di kalangan publik sepak bola Asia Tenggara. Banyak pihak mengecualikan ketergantungan Malaysia terhadap pemain asing daripada mengembangkan potensi lokal, meski ada pula yang memuji keseriusan federasi dalam membangun tim kompetitif.