Suara.com - Nathan Tjoe-A-On resmi mengakhiri kontraknya dengan Swansea City pada Juni 2025 karena tidak mendapat menit bermain memadai.
Setelah kencang dirumorkan ke klub Norwegia dan Lyngby di Denmark, Nathan memilih tetap di Belanda.
Ia kemudian meneken kontrak bergabung dengan WillemII, klub divisi dua Eredivisie, sebagai free agent pada Juli 2025.
Pilihan ini memicu diskusi: apakah tetap bermain di Eropa tapi di kasta kedua masih menjadikan Nathan relevan untuk dipanggil Timnas.
Dalam konteks Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert, keputusan ini penting untuk dievaluasi ulang secara mendalam.

Kini ia mendapatkan kesempatan baru di Willem II yang berfokus promosi ke Eredivisie.
Berikut tiga sisi positif dari keberadaannya di Eropa yang masih mendukung kelayakan Nathan dipanggil Timnas Indonesia.
Secara teknikal, Willem II memberi Nathan ruang bermain lebih reguler dibanding luar negeri.
Apabila tampil apik, ia bisa kembali dipantau klub Eredivisie atau Denmark.
Baca Juga: Timnas Indonesia Waspada! Rekor Buruk Kontra Vietnam U-23 Bisa Jadi Batu Sandungan
Dari sisi Timnas Indonesia, Kluivert bisa memperoleh pemain yang terlatih secara profesional, beradaptasi budaya Eropa, sekaligus memahami taktik modern.
Meskipun minim gol dan assist, kontribusi defensif Nathan akan jadi nilai tambah.
Ini bukan soal statistik menyerang, tetapi fisik, positioning, dan penguasaan tugas di sayap kiri.
Bermain di Liga Eropa tetap lebih strategis ketimbang tingkat kenyamanan Liga 1.
Oleh karena itu, Nathan masih layak masuk Timnas asal konsisten tampil dan menjaga kondisi.
Keputusan ini bisa jadi langkah strategis yang diambil Nathan untuk comeback ke liga top.
Itu akan memulihkan kepercayaan publik dan kepercayaan pelatih Timnas.
Dengan prospek Willem II promosi, Nathan punya jalan kembali ke Eredivisie.
Jika itu terjadi, ia pun akan kembali bersinar di radar Timnas dan klub elit.
Pada akhirnya, keputusan tetap di Eropa menunjukkan profesionalisme dan ambisi Nathan.
Selama performanya membaik dan mental tetap fokus, Nathan tetap layak menjadi opsi Timnas Indonesia.
Kendati begitu, Nathan Tjoe-A-On juga perlu membuktikan diri karena persaingan di sektor kiri Timnas Indonesia saat ini sangat ketat.
Calvin Verdonk yang tampil impresif di level klub bersama NEC Nijmengen dan selalu konsisten saat bermain di Timnas, adalah pesaing utamanya.
Bergeser ke tengah--posisi Nathan juga bisa bermain--masih ada nama-nama seperti Joey Pelupessy dan Thom Haye.
Belum lagi pemain-pemain lokal seperti Ricky Kambuaya yang mampu menunjukkan kualitas level atas saat membela Timnas Indonesia.
Kontributor: Aditia Rizki