Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, mengingatkan Timnas Indonesia U-23 untuk segera bangkit dan bersiap menghadapi tantangan berikutnya setelah gagal menjadi juara Piala AFF U-23 2025.
Dalam laga final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7), skuad Garuda Muda harus mengakui keunggulan Vietnam dengan skor tipis 0-1.
Meski begitu, Menpora tetap mengapresiasi perjuangan para pemain muda Tanah Air yang telah berjuang hingga partai puncak.
“Pastinya apresiasi, Indonesia bisa sampai ke final. Artinya strategi yang dipakai dan pola permainan sudah baik,” ujar Menpora Dito usai laga dikutip dari keterangan tertulis Kemenpora, Rabu (30/7/2025).
![Pemain Timnas Indonesia U-23 Frengky Deaner Misa berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam U-23 saat ertandingan final Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/29/86195-piala-aff-u-23-2025-timnas-indonesia-u-23-vs-vietnam-frengky-deaner-misa.jpg)
Namun, ia juga menegaskan bahwa pencapaian ini harus dijadikan bahan evaluasi menyeluruh untuk menyongsong agenda penting lainnya, khususnya SEA Games 2025 yang akan berlangsung akhir tahun ini.
“Kedepan ada evaluasi, serta memastikan strategi kedepan untuk memantapkan permainan. Tantangan kedepan adalah mempertahankan emas SEA Games (sepak bola),” tambahnya.
Dukungan penuh dari publik di Stadion Utama GBK malam itu menjadi bukti bahwa masyarakat masih menaruh harapan besar pada sepak bola nasional.
Sebanyak 35.592 penonton hadir langsung memberi semangat kepada Kadek Arel dan kawan-kawan.
“Kita lihat tadi stadion penuh. Ini artinya energi dukungan dari masyarakat sangat luar biasa. Kepada masyarakat, mohon terus dukung dan doakan Timnas Indonesia,” ungkap Menpora.
Baca Juga: Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga menyampaikan apresiasi, meski menyayangkan hasil akhir pertandingan.
Ia menyoroti kondisi tim yang tidak tampil dengan kekuatan terbaik karena beberapa pemain pilar dalam kondisi tidak prima.
“Ya memang kalau dibilang apakah ini tim terbaik, ya tidak. Kita kehilangan dua pemain inti, tapi ini bukan alasan ya. Arkhan dan Toni tidak bisa bermain (penuh), keseimbangan lapangan tengah tidak maksimal,” jelas Erick.
Gol kemenangan Vietnam dicetak oleh Nguyen Cong Phuon pada menit ke-37.
Meski Indonesia gagal mengangkat trofi juara, sejumlah pemain tetap mencatat prestasi individu.
Jens Raven keluar sebagai top skor turnamen, sementara Muhammad Ardiansyah terpilih sebagai kiper terbaik.