Suara.com - Indra Sjafri kembali diperbincangkan publik menjelang SEA Games 2025.
Nama Indra Sjafri menguat karena rekam jejaknya yang impresif di Asia Tenggara.
Pelatih berusia 62 tahun itu punya banyak prestasi membanggakan bersama Timnas kelompok usia muda.
Indra Sjafri sukses membawa Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2013.
Kembali di tahun 2024, Timnas U-19 mengulang kesuksesan bersama Indra Sjafri di Piala AFF U-19.
Pencapaian Indra tak berhenti di situ karena ia juga menorehkan sejarah di level U-22.
Pada tahun 2019, ia mengantar Timnas Indonesia U-22 menjadi juara Piala AFF U-22.
![Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri membantah jika dirinya kini menjabat sebagai Direktur Teknik atau Dirtek PSSI. [Suara.com/dok]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/15/14869-indra-sjafri.jpg)
Turnamen itu kini telah berganti nama menjadi Piala AFF U-23 dan tetap bergengsi.
Indra Sjafri juga dikenal karena prestasinya di ajang multievent seperti SEA Games.
Baca Juga: Menpora Minta Timnas Indonesia U-23 Evaluasi, Medali Emas SEA Games Harga Mati
Pada SEA Games 2019, ia membawa pulang medali perak setelah tampil memukau.
Puncak prestasi datang ketika Indonesia menyabet emas SEA Games 2023 di Kamboja.
Itu adalah gelar emas pertama Indonesia dalam 32 tahun terakhir di cabang sepak bola.
Sejarah tersebut mengukuhkan Indra Sjafri sebagai pelatih lokal dengan kontribusi nyata.
Kiprah Indra menjadi alasan kuat mengapa namanya layak dipertimbangkan kembali.
Apalagi SEA Games 2025 akan digelar di Thailand pada Desember mendatang.

Persiapan Timnas Indonesia U-23 menuju SEA Games 2025 masih sangat panjang.
PSSI punya cukup waktu menentukan pelatih tepat untuk mempertahankan gelar emas.
Dalam konteks ini, Indra Sjafri kembali mencuat sebagai figur potensial.
Selain pengalaman, Indra punya pendekatan emosional kuat terhadap pemain muda.
Kedekatannya dengan para pemain menjadi nilai tambah dalam membentuk tim solid.
Saat ini, Indra Sjafri menjabat sebagai Plt Direktur Teknik PSSI.

Jabatan ini membuatnya tetap relevan dengan dinamika teknis Timnas Indonesia U-23.
Sebagai Direktur Teknik PSSI, Indra punya ruang besar dalam pembinaan usia muda.
Jika dipercaya kembali melatih, Indra tidak perlu beradaptasi dari awal.
PSSI juga harus mempertimbangkan konsistensi strategi dan filosofi permainan.
Pencapaian terdahulu membuktikan Indra mampu mewujudkan target tinggi.
SEA Games 2025 bukan hanya soal pertahanan gelar emas, tapi kesinambungan prestasi.
Timnas Indonesia U-23 butuh pemimpin yang punya pemahaman konteks turnamen Asia Tenggara.
Indra Sjafri merupakan pelatih yang tahu medan dan kultur sepak bola ASEAN.
Gaya bermainnya sesuai dengan karakter pemain muda Indonesia yang cepat dan eksplosif.
Lebih dari itu, ia punya reputasi sebagai pelatih yang mengorbitkan banyak talenta.
Nama-nama seperti Egy Maulana Vikri hingga Witan Sulaeman pernah diasuh olehnya.
Dengan banyaknya bakat baru, peran Indra dalam seleksi bisa sangat strategis.
PSSI dihadapkan pada keputusan penting yang akan berdampak jangka panjang.
Mereka harus memilih pelatih dengan kemampuan meracik tim dalam waktu terbatas.
Fakta bahwa SEA Games berlangsung di akhir tahun memberi ruang persiapan matang.
Namun waktu juga bisa jadi musuh jika salah memilih pemimpin tim.
Track record Indra menunjukkan bahwa ia bisa membentuk tim kompetitif dalam waktu singkat.
Ia terbukti mampu membangun chemistry antar pemain muda dari berbagai klub.
Keberhasilannya di tiga level usia berbeda adalah bukti kematangan strategi.
Pelatih lain mungkin punya lisensi lebih tinggi, tapi belum tentu sepadan pengalamannya.
Publik tentu berharap PSSI tak hanya berpikir soal nama baru yang “tren”, tapi terbukti.
Stabilitas tim sangat penting untuk menjaga kepercayaan diri pemain.
Indra sudah pernah membangun pondasi kuat yang bisa diteruskan menuju SEA Games 2025.
Meski tidak aktif melatih sejak Piala Asia U-20 2025, kompetensinya tetap terjaga.
Terlebih lagi, ia tidak pernah benar-benar meninggalkan dunia pelatihan pemain muda.
Jabatan sebagai Plt Direktur Teknik PSSI menjaga koneksi dan visinya terhadap perkembangan sepak bola nasional.
Kesuksesan masa lalu bukan satu-satunya alasan, tapi juga konsistensinya dalam kerja.
Dalam situasi ini, memilih Indra Sjafri bisa jadi keputusan strategis sekaligus aman.
SEA Games 2025 bisa menjadi momen emas kedua bagi Indonesia dalam dua edisi beruntun.
Dan di balik ambisi itu, ada peluang besar bagi Indra Sjafri untuk menciptakan sejarah baru.