Telan 4 Kekalahan, Sinyal Bahaya PSIM Yogyakarta Jelang Hadapi Super League

Minggu, 03 Agustus 2025 | 17:03 WIB
Telan 4 Kekalahan, Sinyal Bahaya PSIM Yogyakarta Jelang Hadapi Super League
Terbaru, mereka kalah 0-1 dari klub Liga 2, Barito Putera di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Jumat (1/8/2025) pukul 15.00 WIB silam. [Dok PSIM Yogyakarta]

Suara.com - Sinyal bahaya menyala keras untuk PSIM Yogyakarta helang menghadapi kompetisi BRI Super League 2025/2026.

Betapa tidak, tim Laskar Mataram belum menunjukkan performa impresif selama uji coba pramusim.

Terbaru, mereka kalah 0-1 dari klub Liga 2, Barito Putera di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Jumat (1/8/2025) pukul 15.00 WIB silam.

Itu adalah kekalahan keempat yang mereka dapatkan setelah tumbang dari Persik Kediri, Persis Solo dan Bali United.

Praktis, satu-satunya kemenangan yang didapatkan saat pramusim ketika mengalahkan PSIS Semarang, 1-0 di Stadion Mandala Krinda.

Meski demikian, pelatih PSIM, Jean-Paul Van Gastel, menjelaskan bahwa tujuan utama laga uji coba adalah untuk meratakan menit bermain bagi seluruh pemain, serta menajamkan skema permainan.

"Tujuan kita bermain di laga uji coba ini adalah untuk menyamakan menit bermain," kata pelatih asal Belanda tersebut dilansir Minggu (3/8/2025).

"Pemain yang dirasa kurang dan kemarin-kemarin belum mendapatkan jatah bermain, kami utamakan main hari ini," tambah Van Gastel.

Dengan pemerataan kesempatan bermain, Van Gastel berharap seluruh pemain memiliki kesiapan fisik dan mental yang setara saat menghadapi laga perdana Super League 2025/26.

Baca Juga: BRI Super League: Kondisi Prima, Persik Kediri Percaya Diri Tatap Kompetisi

PSIM Yogyakarta dijadwalkan akan bertandang ke markas Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo pada Jumat (8/8/2025).

Menghadapi tantangan pertama melawan 'Bajul Ijo', mantan manajer NAC Breda itu memiliki harapan besar.

"Tentu saja, saya berharap kami menang," ujarnya.

Namun, ia juga menyadari bahwa timnya tidak diunggulkan. “Tetapi, ini akan menjadi pertandingan yang sulit bagi kami dalam pertandingan pertama di liga. Saya tidak sabar, saya menyukai atmosfernya,” ungkap Van Gastel.

Tidak Ada Pemain Cadangan, Semua Berkesempatan Sama

Saat disinggung mengenai komposisi pemain, Van Gastel kembali menegaskan bahwa tidak ada istilah tim inti atau cadangan.

Sama seperti uji coba melawan PSIS Semarang sebelumnya, ia memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pemain untuk menunjukkan performa terbaik.

Menurutnya, performa setiap pemain akan terus dipantau untuk menentukan susunan pemain terbaik di laga perdana liga. “Jadi, saya tidak akan mengatakan bahwa para pemain yang bermain dalam laga uji coba melawan Barito adalah para pemain pengganti,” tegasnya.

Lebih lanjut, Van Gastel menyoroti aspek fisik yang menonjol dalam pertandingan melawan Barito Putera. Sejak awal, para pemain Laskar Antasari sudah bermain dengan intensitas tinggi untuk memenangkan pertandingan.

“Saya pikir Barito lebih ingin memenangkan pertandingan daripada kami. Jadi mereka bermain sangat ngotot,” katanya.

Hal ini berbeda dengan laga pramusim sebelumnya melawan Persis Solo, Persik Kediri, Madura United, dan PSIS Semarang. Yang mana masing-masing tim masih dalam tahap adaptasi skema permainan.

Meskipun sebelumnya menelan kekalahan telak dari Bali United, Van Gastel mengaku tetap optimis. Dia berharap para pemainnya dapat terus meningkatkan intensitas permainan dan memperbaiki penyelesaian akhir.

“Jadi, pada dasarnya, yang terpenting adalah mereka (para pemain) semakin bugar dan memperbaiki cara bermain. Hingga selanjutnya skema permainan makin jelas dan baik,” tutup Van Gastel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI