Suara.com - Isu panas soal Pratama Arhan "pemain titipan" kembali diungkit oleh politikus sekaligus petinggi Semen Padang FC Andre Rosiade. Dia menanyakan langsung rumor negatif itu kepada eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY).
Dalam momen hangat di Seongnam Akademi, Korea Selatan, Andre Rosiade—yang juga dikenal sebagai mertua Arhan—secara blak-blakan menanyakan tudingan publik soal dugaan titipan tersebut kepada Shin Tae-yong.
Melalui video yang diunggah di Instagram pribadi Andre Rosiade, ia mengungkapkan kegelisahannya terhadap tudingan yang menyebut bahwa kedekatannya dengan Arhan berperan dalam pemanggilan sang pemain ke timnas Indonesia.
“Di Indonesia, sekarang setiap saya mengkritik Patrick Kluivert, dibilang Arhan itu pemain titipan. Saya tanya itu coach [Shin Tae-yong]. Benar tidak?" tanya Andre kepada STY.
STY pun menjawab langsung pertanyaan soal apakah benar Pratama Arhan pemain titipan di era kepemimpinannya.

Juru taktik yang dikabarkan bakal menangani klub papan atas Korea Selatan, Ulsan HD itu pun membela sang pemain dengan pernyataan mengejutkan dan emosional.
Shin Tae-yong langsung memberikan jawaban yang tegas, tanpa basa-basi, lewat penerjemahnya, Jeje.
“Demi mempertaruhkan nyawa saya, tidak ada satu persen pun [titipan],” tegas STY.
Pernyataan itu pun disambut Andre. “Jadi itu tidak benar, itu hanya buzzer. Terima kasih coach Shin,” lanjutnya.
Baca Juga: Jalani 5 Kali Peminjaman, Kini Elkan Baggott Dapat Tempat di Ipswich Town?
Melihat perjalanan kariernya, isu pemain titipan yang kerap disematkan kepada Pratama Arhan bisa dianggap tak adil.
Pasanya, dia bukan sosok yang tiba-tiba muncul di dunia sepak bola. Pemain kelahiran Blora, Jawa Tengah, 21 Desember 2001 ini sudah meniti karier sejak usia belia.
Perjalanannya dimulai dari SSB Mustika Blora pada 2012, saat ia baru berusia 11 tahun. Tiga tahun kemudian, ia melanjutkan pembinaan di Terang Bangsa Semarang, tempat ia mulai mendapat sorotan sebagai pemain muda berbakat.
Langkah besar Arhan terjadi pada 2018 ketika ia bergabung dengan akademi PSIS Semarang. Di klub tersebut, ia menimba ilmu dan menunjukkan perkembangan signifikan.
Dua tahun berselang, ia dipromosikan ke tim utama PSIS dan langsung tampil reguler di Liga 1.
Sosoknya dikenal sebagai bek kiri yang kuat dalam bertahan, cerdas membaca permainan, serta memiliki keunggulan dalam melepaskan umpan silang dan lemparan ke dalam jarak jauh yang menjadi ciri khasnya.