Suara.com - Tragedi kemanusiaan di Gaza kembali merenggut nyawa dari dunia sepak bola.
Suleiman Al-Obaid, legenda Timnas Palestina gugur dalam sebuah serangan Israel saat sedang menunggu bantuan.
Kematiannya memicu duka dan kemarahan global, yang salah satunya disuarakan dengan lantang oleh sosok yang disebut sebagai legenda Manchester United Eric Cantona dalam sebuah unggahan viral di media sosial.
Pernyataan keras tersebut dengan cepat menyebar luas, menyoroti kekejaman yang menimpa Al-Obaid, seorang ikon yang dijuluki 'Pele-nya Palestina'.
"Israel baru saja membunuh bintang tim nasional Palestina, Suleiman Al-Obeid, saat menunggu bantuan di Rafah," tulis Eric Cantona di Instagram pribadinya.
"Ia dijuluki 'Pelé Palestina'. Berapa lagi kita akan membiarkan mereka melakukan genosida ini? Bebaskan Palestina," serunya.
Pesan yang kuat ini menggemakan sentimen banyak pihak yang frustrasi dengan konflik yang tak kunjung usai, dan menempatkan tragedi Al-Obaid sebagai simbol penderitaan rakyat Palestina.
Bagi para penggemar sepak bola Indonesia, nama Suleiman Al-Obaid memiliki kenangan tersendiri.
Ia adalah sosok yang pernah menggetarkan jala gawang Timnas Indonesia dalam sebuah laga uji coba di Stadion Manahan, Solo, pada 22 Agustus 2011.
Baca Juga: Shin Tae-yong Bakal Pakai Formasi Andalan Timnas Indonesia Bersama Ulsan HD
Dalam pertandingan tersebut, Al-Obaid mencetak gol pembuka untuk Palestina, memamerkan kualitasnya di hadapan publik Indonesia.
Meskipun pada akhirnya Skuad Garuda berhasil membalikkan keadaan dan menang dengan skor 4-1 lewat gol-gol dari Hariono, Cristian Gonzales, dan Bambang Pamungkas.
Momen gol dari Al-Obaid tetap tercatat dalam sejarah pertemuan kedua negara.
Kini penyerang yang pernah merayakan golnya dengan suka cita di Solo itu telah tiada.
Ia gugur bukan di lapangan hijau, melainkan saat menantikan bantuan untuk bertahan hidup.
Kematiannya menjadi kehilangan besar bagi sepak bola Palestina, di mana ia adalah salah satu striker tersubur dengan lebih dari 100 gol sepanjang kariernya.