Dari Nyaris Bangkrut ke Belanja Gila: Bagaimana MU Bisa Kucurkan Rp4 Triliun?

Galih Prasetyo Suara.Com
Jum'at, 08 Agustus 2025 | 14:52 WIB
Dari Nyaris Bangkrut ke Belanja Gila: Bagaimana MU Bisa Kucurkan Rp4 Triliun?
Dari Nyaris Bangkrut ke Belanja Gila: Bagaimana MU Bisa Kucurkan Rp4 Triliun? [@FabrizioRomano]

Suara.com - Manchester United buat gebrakan di bursa transfer musim panas 2025/2026.

Meski sempat dihantui ancaman “bangkrut sebelum Natal” oleh pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe, The Red Devils menggelontorkan lebih dari £200 juta atau setara Rp4,1 triliun untuk mendatangkan trio penyerang mematikan, Benjamin Sesko, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha.

Bagaimana klub yang finis di peringkat 15 Premier League musim lalu ini mampu membentuk lini depan yang digadang-gadang menyaingi trio legendaris Liverpool era Jurgen Klopp?

Trio Penyerang Baru: Investasi Rp4,1 triliun

Manchester United menggemparkan bursa transfer dengan merekrut Benjamin Sesko dari RB Leipzig seharga £65,1 juta (sekitar Rp1,2 triliun) ditambah £8,7 juta dalam bonus, mengalahkan tawaran Newcastle United yang memiliki dana lebih besar dan tiket Liga Champions.

Sesko, penyerang Slovenia berusia 22 tahun, bergabung dengan Matheus Cunha (£62,5 juta dari Wolves) dan Bryan Mbeumo (£71 juta dari Brentford), membentuk lini depan yang mencetak total 48 gol musim lalu—hampir setara dengan trio Firmino, Mane, dan Salah saat menjuarai Premier League 2020.

PHK Ratusan Pekerja, Manchester United Gelontorkan Rp1,3 T untuk Rekrut Matheus Cunha [Instagram Matheus Cunha]
PHK Ratusan Pekerja, Manchester United Gelontorkan Rp1,3 T untuk Rekrut Matheus Cunha [Instagram Matheus Cunha]

Ketiganya diharapkan mengatasi krisis gol United, yang hanya mencetak 44 gol di Premier League musim lalu, rekor terburuk dalam sejarah klub di era modern.

Strategi Finansial Sir Jim Ratcliffe

Bagaimana United mampu membelanjakan £207 juta setelah Ratcliffe memperingatkan krisis keuangan dan memecat 450 staf?

Baca Juga: Bocah Pemalu yang Gemetar Jika Bertemu Sir Alex Kini Calon Peraih Ballon d'Or 2025

Dikutip dari The Sun, jawabannya terletak pada manajemen keuangan cerdas dan struktur akuntansi yang menguntungkan.

Pembayaran transfer untuk Cunha, Mbeumo, dan Sesko dilakukan secara bertahap, mengurangi dampak langsung pada neraca keuangan dan memastikan kepatuhan terhadap aturan Profitability and Sustainability Rules (PSR) Premier League, yang membatasi kerugian hingga £105 juta dalam tiga tahun.

Cunha, misalnya, dibeli sebelum batas akhir PSR 30 Juni, sehingga biayanya masuk ke tahun fiskal 2024/2025.

Selain itu, pinjaman Marcus Rashford ke Barcelona menghemat £14 juta upah tahunan, sementara penjualan Mason Greenwood, Scott McTominay, dan klausul jual pemain seperti Alvaro Carreras menghasilkan lebih dari £20 juta. United juga mendapat £5 juta dari Chelsea karena batal membeli Jadon Sancho.

Sir Jim Ratcliffe: Manchester United Kehabisan Uang [Instagram @sir.jimratcliffe]
Sir Jim Ratcliffe: Manchester United Kehabisan Uang [Instagram @sir.jimratcliffe]

Red Football Ltd: Kunci Fleksibilitas Finansial

Menurut The Athletic, United memanfaatkan akun Red Football Ltd, anak perusahaan di Inggris, untuk perhitungan PSR, bukan entitas utama Manchester United PLC yang terdaftar di New York.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI