Newcastle mencoba mengamankan kesepakatan terlebih dahulu dengan RB Leipzig, berharap klub Jerman itu bisa memengaruhi keputusan Sesko.
Namun, United memilih strategi berbeda: meyakinkan sang pemain terlebih dahulu.
Setelah Sesko mantap hanya ingin ke Old Trafford, negosiasi dengan Leipzig berlangsung cepat.
Newcastle memang siap memberi tawaran lebih besar, tapi keputusan akhir sudah dibuat.
“Dia memang menginginkan Manchester United,” ungkap sumber dekat Sesko kepada ESPN.
“Manchester United sudah mengincarnya sejak ia di RB Salzburg. Setiap bursa transfer, dia selalu berbicara dengan Manchester United. Sekarang adalah waktu yang tepat.”
Proses finalisasi transfer bahkan hanya memakan waktu sehari—hal yang jarang terjadi di United.
Tanpa permintaan tambahan atau drama, Sesko datang ke Carrington hanya ditemani satu agen tanpa rombongan besar.
Proses Panjang Menuju Premier League
Ketertarikan United pada Sesko bukan hal baru. Klub ini sudah memantaunya sejak ia masih remaja di RB Salzburg.
Baca Juga: Manchester United Pamer Kemewahan Carrington usai Renovasi Rp1 Triliun
Pada 2023, perwakilan klub sempat bertemu agennya, namun Sesko saat itu memilih tetap berada di lingkaran klub Red Bull dengan pindah ke RB Leipzig.
Keputusan itu terbukti tepat. Dua tahun bermain di Bundesliga memberinya panggung dan pengalaman yang cukup sebelum melangkah ke Premier League.
Leipzig sendiri sejak awal sudah sadar bahwa Sesko hanya akan bertahan sebentar, sehingga mereka menawarkan kontrak yang menguntungkan sebelum menjualnya di waktu yang tepat.
Gaya Main dan Potensi di United
Faktor yang membuat United jatuh hati sejak awal—yakni fisik luar biasa, kecepatan, dan postur tinggi—masih menjadi nilai jual utama Sesko.
Karakteristik ini diyakini cocok dengan intensitas sepak bola Inggris.
Ruben Amorim optimistis bisa memoles kemampuan teknisnya dan menjadikan investasi €85 juta ini terasa murah dalam beberapa tahun ke depan.