Penjelasan Lengkap Ihwal Pemecatan Sebagai Pelatih Timnas Indonesia versi Shin Tae-yong

Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:36 WIB
Penjelasan Lengkap Ihwal Pemecatan Sebagai Pelatih Timnas Indonesia versi Shin Tae-yong
Shin Tae-yong tidak menutup kemungkinan suatu saat kembali ke Indonesia karena hubungan baik dengan suporter Garuda diyakini tetap terjaga. (IG STY)

Suara.com - Penjelasan lengkap awal mula pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menegaskan bahwa pemecatannya dari kursi pelatih Garuda tidak terkait dengan kegagalan di Piala AFF 2024.

Timnas Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2024 setelah finis di posisi ketiga Grup B, di bawah Filipina dan Vietnam, yang memunculkan spekulasi mengenai masa depan Shin.

Banyak pihak menduga kegagalan ini menjadi alasan utama PSSI memecat Shin pada Januari 2025, namun pelatih asal Korea Selatan itu membantah keras tudingan tersebut.

Dalam podcast JakPot milik Jeong Seok Seo, mantan penerjemahnya di Timnas Indonesia, Shin menyatakan keheranannya atas isu yang berkembang di media.

Ia menegaskan bahwa sejak awal, PSSI tidak menargetkan gelar juara di Piala AFF 2024, sehingga tudingan pemecatan karena hasil turnamen dianggap tidak masuk akal.

"Sebenarnya saya dan Pak Erick sudah sepakat sejak 6 bulan sebelumnya untuk menurunkan U-22 di AFF, waktu itu soalnya pemain timnas senior belum lengkap," jelas Shin Tae-yong.

Shin menambahkan, persiapan itu bertujuan fokus ke SEA Games 2025 di Thailand sehingga hasil di AFF bukan prioritas utama.

"Pak Erick bilang enggak usah pikirkan hasil, fokus saja kasih pengalaman ke pemain muda. Pak Erick bilang begitu sekitar tiga kali," tambahnya dalam pernyataan yang tegas.

Pelatih yang kini menukangi klub Korea Selatan, Ulsan HD, mengungkapkan bahwa skuad yang dibawanya di Piala AFF 2024 merupakan tim termuda di turnamen itu dengan rata-rata usia 20,5 tahun.

Baca Juga: Blak-blakan Shin Tae-yong Sudah Susun Taktik untuk Maarten Paes, Tapi Keburu Dipecat

Keputusan menurunkan pemain muda tersebut dilakukan untuk memberikan pengalaman dan jam terbang sebelum SEA Games, sehingga PSSI dan Shin memiliki kesepakatan awal terkait strategi tim.

Menurut Shin, hasil Piala AFF bukan menjadi tolok ukur keberhasilan karena fokus utama adalah membangun fondasi generasi muda Timnas Indonesia.

"Jadi kalau dibilang saya diberhentikan karena gugur di Piala AFF, saya rasa kurang masuk akal," tegas Shin menekankan bahwa alasan pemecatan tidak berkaitan dengan performa turnamen.

Pernyataan ini kembali memicu pertanyaan publik mengenai alasan sebenarnya di balik pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, terutama setelah lima tahun membesut Garuda.

Selama menukangi Timnas, Shin dianggap berhasil meningkatkan kualitas permainan dan membawa Indonesia bersaing di level Asia, yang membuat keputusannya meninggalkan kursi pelatih menjadi kontroversial.

Meski kini fokus di Liga Korea, Shin tidak menutup kemungkinan suatu saat kembali ke Indonesia karena hubungan baik dengan suporter Garuda diyakini tetap terjaga.

Kehadiran Shin di masa lalu memberi dampak signifikan pada perkembangan pemain muda, sehingga pengamat sepak bola menilai kepergiannya meninggalkan celah pengalaman di Timnas.

Publik dan media pun masih terus menyoroti keputusan PSSI, karena kinerja Shin selama lima tahun menunjukkan konsistensi membangun tim yang kompetitif di ajang internasional.

Dengan fokus pada regenerasi pemain muda, strategi Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 dianggap sebagai langkah jangka panjang untuk memperkuat Timnas menjelang SEA Games.

PSSI sendiri diperkirakan akan tetap melanjutkan pengembangan pemain muda, namun sorotan terhadap manajemen tim dan keputusan pemecatan Shin menjadi bahan evaluasi publik.

Shin Tae-yong tetap menjadi figur penting dalam sejarah sepak bola Indonesia dan namanya akan terus diingat karena kontribusinya dalam membentuk tim yang lebih kompetitif di Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI