Suara.com - Eizar Jacob Tanjung punya ambisi besar dalam karier sepak bola yaitu menembus Timnas Indonesia senior asuhan Patrick Kluivert.
Bek kanan keturunan Australia-Indonesia ini menegaskan target jangka panjangnya adalah menembus Timnas senior di bawah asuhan Patrick Kluivert hingga berkiprah di kompetisi top Eropa.
“Debut kemarin baru dimulai, harapannya, saya bisa terus bermain bersama tim di Piala Dunia, lalu ke Timnas senior di masa depan serta bermain di kompetisi bergengsi di Eropa,” kata Eizar dilansir dari laman Kita Garuda.
Ambisi itu mulai ia wujudkan sejak mencatat debut bersama Timnas Indonesia U-17 di ajang Piala Kemerdekaan 2025.
![Pemain Keturunan Australia, Eizar Jacob Tanjung [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/14/53334-eizar-jacob-tanjung.jpg)
Pemain kelahiran 30 Agustus 2008 tersebut tampil penuh selama 90 menit dan mencetak satu assist saat Garuda Muda bermain imbang 2-2 kontra Tajikistan di Stadion Utama Sumatera Utara, Selasa (12/8/2025) malam.
“Bermain di depan suporter Indonesia yang sangat ramai adalah pengalaman luar biasa,” sambungnya.
“Saya senang bisa melanjutkan perjalanan dan berkembang bersama tim ini,” jelasnya.
Perjalanan Eizar menuju momen ini sudah dimulai sejak kecil. Ia pertama kali menendang bola di San Souci FC pada usia empat tahun, lalu enam musim membela APIA Leichhardt FC, sebelum bergabung dengan Sydney FC di level U-15.
“Saya sudah tiga tahun di Sydney FC dan berkembang banyak di sana,” ungkapnya.
Baca Juga: Kevin Diks Cetak Sejarah! Resmi Ditunjuk Jadi Pemimpin di Ruang Ganti Gladbach
Kesempatan membela Garuda Muda datang berkat rekomendasi Mathew Baker kepada pelatih Nova Arianto. Eizar ikut pemusatan latihan di Bali, kemudian terbang ke Medan untuk Piala Kemerdekaan.
“Perasaan saya saat dipanggil Timnas Indonesia tentu luar biasa, apalagi langsung bisa debut," katanya menambahkan.
"Tapi pekerjaan belum selesai, saya harus terus berkembang, beradaptasi, dan tampil maksimal agar bisa membantu tim sebelum tampil di Piala Dunia,” tegasnya.
Darah Indonesia mengalir kuat darah dalam dirinya. Ibunya berasal dari Cianjur, Jawa Barat, sementara sang ayah lahir di Australia dari pasangan orang tua asal Bukittinggi dan Bandung.
Tak heran keluarganya begitu bangga saat kabar panggilan datang.
“Orang tua saya langsung memberitahu banyak orang, dan saya menerima banyak pesan ucapan selamat,” tuturnya.
Menjelang Piala Dunia U-17, Eizar menjaga disiplin ketat.
Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, Eizar berharap suatu hari nanti bisa mengenakan seragam Timnas senior dan tampil di bawah Arah Patrick Kluivert di panggung internasional.
“Saya terus berlatih keras, menjaga fokus, pola makan, dan mempersiapkan diri secara mental dan fisik,” ucapnya.
"Setiap saya membuat kesalahan di lapangan, ayah selalu memberi masukan. Hal-hal kecil itu membuat saya menjadi pemain yang lebih baik. Saya tidak akan sampai di titik ini tanpa dia," katanya.