Suara.com - Transfer Viktor Gyokeres ke Arsenal senilai £64 juta (sekitar Rp1,2 triliun) diduga memicu insiden penembakan di Stockholm, Swedia.
Menurut laporan surat kabar Swedia ETC, polisi sedang menyelidiki kasus ini yang terkait dengan dugaan pemerasan terhadap agen sang pemain.
Gyokeres, penyerang berusia 27 tahun, resmi bergabung dengan Arsenal dari Sporting CP musim panas ini setelah proses transfer yang penuh drama.
Saga kepindahannya diwarnai ketegangan antara kubu Gyokeres dan Sporting, termasuk absennya sang pemain di awal pramusim yang berujung sanksi dari klub.
![Ditebus Rp1,2 T, Viktor Gyokeres: Saya Gak Sabar Cetak Gol untuk Arsenal [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/28/39788-viktor-gyokeres.jpg)
Presiden Sporting, Frederico Varandas, bahkan menyebut adanya “pemerasan dan janji yang dilanggar” selama negosiasi.
Akhirnya, Gyokeres menandatangani kontrak jangka panjang dengan Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta, siap menjadi tumpuan lini depan The Gunners.
Namun, transfer ini ternyata membawa konsekuensi di luar lapangan.
Polisi Swedia menyelidiki insiden penembakan di Huddinge, Stockholm, yang menargetkan rumah kerabat seorang agen sepak bola dari Hasan Cetinkaya Management, agensi yang menangani Gyokeres.
Dua tembakan dilepaskan, tetapi tidak ada korban jiwa.
Baca Juga: Rasmus Hojlund dan MU: Cinta yang Terlalu Cepat Layu
![Kenapa Viktor Gyokeres Belum Dimainkan Arteta Saat Arsenal Tekuk Newcastle? [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/27/62207-viktor-gyokeres.jpg)
Menurut ETC, polisi menduga insiden ini terkait upaya pemerasan yang dipicu oleh biaya transfer besar Gyokeres.
Sang agen disebut memposting keterlibatannya dalam transfer ini di media sosial, yang kemudian memicu ancaman dari pihak tak dikenal yang ingin memanfaatkan aliran uang dari kesepakatan tersebut.
Per Engstrom, kepala operasional polisi Swedia, menyoroti bahwa industri sepak bola kerap menjadi sasaran kriminal karena melibatkan dana besar.
“Uang dalam jumlah besar di sepak bola menarik perhatian kriminal. Kami melihat pola pemerasan yang melibatkan pihak-pihak muda,” ujarnya.
Kasus ini mengungkap sisi kelam dunia transfer, di mana kesuksesan di lapangan bisa berujung bahaya di kehidupan nyata.
Sementara itu, Gyokeres fokus mempersiapkan debutnya di Premier League melawan Manchester United di Old Trafford, Minggu ini.