Suara.com - Situasi panas tengah melanda Newcastle United setelah striker andalan mereka, Alexander Isak, dikabarkan bisa menghadapi tindakan disipliner dari klub.
Hal ini terjadi di tengah spekulasi transfer yang mengaitkan penyerang asal Swedia tersebut dengan Liverpool pada bursa musim panas 2025.
Isak sejatinya baru saja pulih dari cedera pangkal paha yang membuatnya absen dalam tur pramusim Newcastle ke Asia Timur.
Namun, sejak tim kembali ke Inggris, pemain 25 tahun itu memilih berlatih secara terpisah dan tidak bergabung dengan skuad utama.
Akibatnya, ia pun tidak masuk daftar tim saat Newcastle membuka musim Premier League dengan hasil imbang 0-0 melawan Aston Villa, Sabtu (16/8) lalu.
Godaan Liverpool dan Sikap Isak
Menurut laporan media Inggris, Isak memang mendorong kepindahan ke Liverpool. The Reds disebut telah melayangkan tawaran resmi pada musim panas ini, meski langsung ditolak Newcastle.
Bagi manajemen The Magpies, Isak masih merupakan aset utama dan belum ada alasan untuk melepasnya, apalagi dengan kontraknya yang masih panjang.
Namun, sikap sang striker justru memicu spekulasi liar. Ia dianggap melakukan “mogok halus” untuk memberi tekanan agar kepindahan ke Anfield bisa segera terwujud.
Baca Juga: Sunderland Menang Besar, Jenson Seelt Jadi Pemain Termahal Jika Gabung Timnas Indonesia?
Eddie Howe Tak Menutup Kemungkinan Sanksi
Usai pertandingan kontra Aston Villa, pelatih Newcastle Eddie Howe mendapat pertanyaan apakah Isak bakal didenda karena sikapnya yang enggan memenuhi kewajiban tim.
"Masalah itu sedang ditangani orang lain. Saya fokus pada tim dan laga berikutnya," ujar Howe diplomatis.
Meski begitu, media lokal Chronicle melaporkan bahwa klub sedang menimbang kapan waktu yang tepat untuk memberikan sanksi kepada Isak.
Bukan hanya soal pelanggaran disiplin, tetapi juga demi menjaga ketertiban ruang ganti, mengingat pemain lain mulai terusik dengan ketidakjelasan situasi rekan setimnya itu.
Kendati demikian, Howe menegaskan pintu bagi Isak untuk kembali ke skuad utama tetap terbuka. Ia percaya keputusan sepenuhnya ada di tangan sang striker.