Kini, pola itu seolah berulang di FC Twente dengan Mees Hilgers sebagai "korban" terbarunya.
Keputusan untuk menyingkirkan pemain penting tanpa alasan performa yang jelas menambah panjang daftar kontroversi yang melekat pada nama Joseph Oosting.
Para pengamat sepak bola di Belanda mulai mempertanyakan kebijaksanaannya. Apakah membuang aset berharga seperti Hilgers adalah langkah yang tepat demi menegakkan egonya? Ataukah ini sebuah strategi kejam untuk memaksa sang pemain segera angkat kaki di bursa transfer?
Apapun alasannya, situasi ini menjadi pengingat bahwa di balik taktik dan strategi di lapangan hijau, ada dinamika manusia yang seringkali lebih rumit.
Joseph Oosting mungkin adalah pelatih dengan visi yang jelas, tetapi caranya dalam mengelola manusia kini berada di bawah sorotan tajam.
Kontributor: M.Faqih