Suara.com - Di tengah genderang persaingan yang kembali ditabuh di Major League Soccer (MLS), sebuah pengakuan jujur dan mengejutkan datang dari Thomas Muller.
Rival abadi Lionel Messi ini, yang baru saja bergabung dengan Vancouver Whitecaps, secara terbuka mengakhiri perdebatan GOAT (Greatest of All Time) versinya sendiri dengan menobatkan bintang Argentina sebagai pemain terhebat dalam sejarah.
Pengakuan ini menjadi sangat signifikan mengingat rekam jejak persaingan keduanya.
Muller yang seringkali berada di pihak pemenang dalam duel-duel krusial, termasuk final Piala Dunia 2014, kini berada di liga yang sama dengan Messi dan bahkan bersumpah akan kembali 'memburunya'.
Namun, di balik semangat kompetitif itu, tersimpan rasa hormat yang luar biasa.
Saat ditanya mengenai rahasianya bisa unggul atas Messi, Muller justru mengenang kekalahan dan tanpa ragu memberikan pujian setinggi langit.
“Namun, jujur saja bagi saya, Messi adalah pemain terhebat dalam permainan ini. Perdebatan Cristiano Ronaldo dan Messi selalu ada, tapi keduanya luar biasa. Ya, Messi sedikit lebih elegan,” kata Müller.

Lebih dari itu, eks Bayern Munchen ini mengungkapkan adanya pergeseran pandangan dalam dirinya seiring berjalannya waktu.
Ia mengakui bahwa sebelumnya ia lebih condong kepada Cristiano Ronaldo, namun kini pandangannya telah berubah.
Baca Juga: 4 Penyerang Top yang akan Dihadapi Maarten Paes di Major League Soccer
“Dalam 10 tahun pertama saya sebagai pemain profesional, saya selalu memilih Cristiano dalam perdebatan GOAT. Tapi sekarang saya sedikit lebih tua, lebih romantis, dan lebih memilih gaya daripada sekadar performa, etos kerja, dan sebagainya," jelas Thomas Muller.
"Setelah Messi menjuarai Piala Dunia bersama Argentina, saya lebih condong ke dia. Tapi, saya akan memburumu lagi,” tegasnya.
Pernyataan ini menunjukkan betapa besar dampak kemenangan Argentina di Piala Dunia terhadap pandangan para rivalnya.
Meski demikian, Muller menutup pengakuannya dengan sebuah tantangan yang menegaskan bahwa rasa hormatnya tidak akan mengurangi sedikit pun api persaingan di atas lapangan.
Kini para penggemar sepak bola menantikan pertemuan kembali dua legenda ini di babak playoff MLS, di mana rivalitas sengit mereka akan berlanjut, dibumbui dengan pengakuan tulus dari seorang juara kepada sang GOAT.