- FAM resmi mengajukan banding ke FIFA terkait sanksi terhadap tujuh pemain keturunan yang dituduh menggunakan dokumen palsu.
- FAM berpegang pada dasar hukum dan prinsip kerahasiaan negara
- Kritik keras muncul dari kalangan politik Malaysia, khususnya dari P. Ramasamy,
Suara.com - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan FIFA terhadap tujuh pemain keturunan yang dituduh melanggar kode disiplin terkait dokumen palsu.
Dalam pernyataan resminya, FAM menegaskan telah menerima putusan tertulis lengkap dari FIFA dan segera menempuh jalur hukum untuk melakukan banding dengan seluruh bukti pendukung yang sudah disiapkan.
“FAM menolak keras kesimpulan FIFA, terutama tuduhan adanya dokumen palsu atau upaya sengaja melanggar aturan kelayakan pemain,” demikian pernyataan resmi FAM dilansir dari Thesun.my
FAM menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan adanya pemalsuan dokumen seperti yang dituduhkan FIFA.

Semua berkas terkait status dan kelayakan pemain, kata FAM, disiapkan dan diverifikasi secara resmi oleh federasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Para pemain disebut FAM juga telah menjalankan proses verifikasi sesuai ketentuan yang dilakukan.
FAM juga menegaskan komitmennya untuk melindungi kepentingan sepak bola nasional serta hak para pemain melalui proses hukum yang transparan dan sah.
Terkait asal usul kakek dan nenek 7 pemain seperti yang diungkap dari hasil investigasi FIFA, FAM berdalih punya dasar hukum.
FAM tetap menjaga kerahasiaan data yang diatur oleh hukum Malaysia, termasuk Official Secrets Act 1972 dan Passport Act 1966.
Baca Juga: Persib Latihan Lagi! Tapi Bojan Hodak Bikin Keputusan Tak Terduga Soal Uji Coba
“Informasi hanya akan dibagikan kepada FIFA sesuai kebutuhan proses banding, tanpa melanggar ketentuan hukum kerahasiaan,” tambah FAM.
Kritikan dari Politisi Malaysia
Mantan Wakil Ketua Menteri Penang, P. Ramasamy, menuding FAM berusaha meremehkan temuan serius FIFA dengan menyebutnya hanya sebagai “kesalahan teknis.”
Komentar keras ini muncul setelah FIFA merilis laporan lengkap hasil investigasinya, yang menyebut bahwa dokumen kelahiran kakek-nenek tujuh pemain asing yang dinaturalisasi oleh FAM telah dipalsukan.
“Bagaimana mungkin denda dan sanksi berat dari FIFA bisa disebut sekadar kesalahan prosedural?” kata Ramasamy dilansir dari Free Malaysia Today.
“FIFA bukan lembaga biasa. Mereka tidak akan menuduh pemalsuan dokumen tanpa bukti yang sangat kuat,” tegasnya.