-
Timnas Indonesia gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
-
Patrick Kluivert dipecat karena persentase kemenangan rendah.
-
STY, Milla, Tavares kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut sukses menerapkan disiplin dan profesionalisme baru yang sangat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia.
Bukti sahihnya, STY berhasil membawa Garuda mencapai babak ketiga Kualifikasi Zona Asia menuju Piala Dunia 2026, sebuah rekor pencapaian bersejarah.
Meskipun dipecat tergesa-gesa, Shin Tae-yong dinilai sangat memahami karakter pemain, termasuk potensi diaspora, menjadikannya opsi comeback yang ideal bagi Timnas Indonesia.
Potensi Luis Milla dan Bernardo Tavares
Nama kedua yang menarik perhatian sebagai Calon Pelatih adalah Luis Milla, pelatih Spanyol yang pernah memimpin Timnas Indonesia pada 2017–2018.
Milla, yang kini berstatus tanpa klub setelah meninggalkan Persib Bandung pada 2023, dicintai suporter karena gaya bermain atraktif yang ia terapkan.
Meskipun hanya mencatatkan tiga kemenangan dari delapan laga, pendekatannya yang fokus pada penguasaan bola dan pengembangan pemain muda sangat berkesan.
Jika PSSI memberinya kesempatan kedua, Luis Milla diharapkan dapat mengembalikan permainan menyerang dan kreatif di tubuh Timnas Indonesia.
Nama terakhir yang patut diperhitungkan adalah Bernardo Tavares, pelatih berusia 45 tahun dengan karakter detail dan keras dalam melatih.
Baca Juga: Dituding Tak Kasih Taktik ke Pemain Timnas Indonesia, Apa Lisensi Patrick Kluivert?
Tavares menorehkan tinta emas di sepak bola lokal dengan membawa PSM Makassar menjuarai Liga 1 2022/2023, meski skuad yang ia miliki minim bintang.
Dia memutuskan mundur dari PSM pada Oktober 2025 karena isu internal klub, yang menjadikannya opsi bebas kontrak yang tersedia.
Dengan pengalamannya yang mendalam di Indonesia, Tavares dianggap memiliki ketegasan untuk memulihkan mental bertanding dan kedisiplinan para pemain Timnas Indonesia.
PSSI harus segera menentukan pilihan terbaik untuk Calon Pelatih baru, guna mempersiapkan Timnas Indonesia menghadapi agenda penting pasca kegagalan di Kualifikasi Zona Asia.