-
Manchester United incar kebangkitan di Anfield lawan Liverpool yang sedang terluka.
-
Kelemahan duet Van Dijk dan performa Salah jadi celah eksploitasi Ruben Amorim.
-
Taktik mid-block dan peran Mainoo kunci kemenangan Premier League ini.
Suara.com - Pertandingan akbar Premier League akhir pekan ini akan mempertemukan Liverpool yang sedang terpuruk dengan Manchester United yang mencari momentum di stadion legendaris Anfield.
Meskipun menyandang status jawara bertahan, skuad asuhan Arne Slot sedang menderita rentetan tiga kekalahan beruntun di berbagai ajang kompetisi, sebuah sinyal bahaya bagi Liverpool.
Pukulan telak terakhir didapat Liverpool di Stamford Bridge setelah gol Estevao pada menit akhir memaksa mereka pulang tanpa poin dari tangan Chelsea.
Sebaliknya, Manchester United yang diasuh Ruben Amorim baru saja memetik hasil positif 2-0 atas Sunderland di Old Trafford sebelum jeda internasional, mengurangi tekanan signifikan yang sempat membebani pelatih.
Ruben Amorim kini memiliki peluang emas untuk membalikkan narasi Manchester United sepenuhnya dengan meraih kemenangan sensasional di Anfield.
Momentum Kebangkitan Manchester United di Anfield
Kemenangan krusial di Anfield dapat mendongkrak posisi Setan Merah ke deretan papan atas klasemen, menegaskan bahwa kebangkitan di era Ruben Amorim bukanlah isapan jempol di ajang Premier League.
Namun, meraih hasil maksimal di markas musuh Liverpool tersebut tentu memerlukan penampilan yang nyaris sempurna dari setiap pemain Manchester United.
Salah satu titik fokus utama Ruben Amorim adalah kelemahan lini belakang Liverpool yang belakangan ini mulai terekspos di kancah Premier League.
Baca Juga: Real Madrid Ungguli Barcelona di Daftar Golden Boy 2025, Lamine Yamal Terancam Kehilangan Tahta
Performa Virgil van Dijk, yang kerap dipuji sebagai salah satu bek terbaik Premier League, kini menunjukkan celah yang bisa dimanfaatkan Manchester United.
Bek tengah asal Belanda itu sering tampak kurang agresif dalam situasi tertentu, meskipun keunggulan posisi dan duel udaranya masih luar biasa bagi Liverpool.
Strategi Eksploitasi Kelemahan Pertahanan Liverpool
Duetnya bersama Ibrahima Konaté juga memperlihatkan kurangnya kekompakan, cenderung bermain terlalu rapat dan enggan meladeni pertarungan satu lawan satu melawan penyerang lawan.
Pola pertahanan Liverpool ini jelas menjadi sasaran empuk bagi trisula ofensif Manchester United yang dipimpin Ruben Amorim.
Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko bisa menarik fokus bek Liverpool menjauh dari area sentral pertahanan di Anfield.
Pergerakan tersebut akan menciptakan ruang berharga yang dapat disusupi oleh Mason Mount atau Bruno Fernandes untuk melancarkan tusukan berbahaya ke gawang The Reds.
Keadaan rentan tersebut terlihat jelas ketika Moises Caicedo sukses menjebol gawang Liverpool dari jarak jauh karena Van Dijk dan Konate telat menutup ruang tembak.
Situasi terbuka seperti itu harus diubah menjadi gol oleh para gelandang serang Manchester United yang tampil di Anfield dalam laga Premier League.
Dengan demikian, Ruben Amorim harus memastikan lini tengah Manchester United dapat memaksimalkan celah pertahanan yang ditunjukkan Liverpool.
Pertarungan taktis di jantung lapangan akan menjadi penentu akhir siapa yang berhak membawa pulang tiga poin dari Anfield.
Meskipun Liverpool masih memiliki salah satu komposisi gelandang terbaik di Eropa, Manchester United bisa mengimbangi jika Kobbie Mainoo diberi kepercayaan tampil sebagai starter.
Mainoo memiliki kemampuan unik untuk memecah formasi pertahanan lawan Liverpool dengan umpan vertikalnya yang cepat dan akurat.
Kunci Pertarungan Vital di Lini Tengah Premier League
Kehadirannya sangat penting untuk mengawali serangan balik Manchester United yang efektif setelah berhasil merebut bola dari Liverpool di Premier League.
Ruben Amorim pasti menyadari bahwa Mainoo juga dapat mengurangi beban Bruno Fernandes yang sering dipaksa turun terlalu dalam menjemput bola.
Mobilitas Fernandes yang tinggi, meskipun energik, terkadang justru meninggalkan kekosongan di sentral lini tengah Manchester United.
Oleh karena itu, Ruben Amorim kemungkinan akan menerapkan sistem man-marking untuk memastikan setiap pemain Manchester United menjaga posisinya.
Sistem tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan vital antara inisiatif menyerang dan kekuatan pertahanan dari Manchester United saat berhadapan dengan Liverpool di Premier League.
Inspirasi Taktik Glasner untuk Keunggulan United
Ruben Amorim juga berpotensi meniru pendekatan strategis Oliver Glasner di Crystal Palace yang sukses mengalahkan Liverpool 2-1 pada September lalu.
Pelatih Manchester United dapat mengadopsi formasi 3-4-3 yang efisien seperti yang digunakan Glasner untuk meraih kejutan di Premier League.
Strategi mid-block, yaitu menekan di area tengah tanpa menempatkan garis pertahanan terlalu tinggi, dapat diterapkan Ruben Amorim untuk melawan Liverpool di Anfield.
Taktik ini menjaga keseimbangan Manchester United dan meminimalkan risiko serangan balik berbahaya jika kehilangan bola di area lawan.
Dengan menurunkan garis pertahanan sedikit lebih ke belakang, Manchester United dapat beralih ke formasi lima bek untuk stabilitas ekstra menghadapi tekanan Liverpool.
Jika Manchester United berhasil mencuri bola di area sayap, peluang untuk melancarkan serangan balik cepat akan terbuka lebar dengan kecepatan para penyerang mereka.
Di sisi lain, Liverpool juga menghadapi masalah besar di lini serang yang wajib dimanfaatkan Ruben Amorim.
Mohamed Salah belum mencapai level terbaiknya musim ini, terbukti hanya mencetak dua gol dalam tujuh pertandingan Premier League.
Salah satu pemicu utama kemerosotan Liverpool adalah kepindahan Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid yang merusak kombinasi mematikan mereka.
Umpan panjang akurat Alexander-Arnold yang biasa memanfaatkan lari Salah di belakang pertahanan lawan kini hilang dari skema Liverpool.
Keretakan di Lini Serang The Reds dan Peluang Manchester United
Kehadiran Jeremie Frimpong di sisi kanan belum mampu menggantikan pola kerja sama Liverpool yang dulu dengan Trent.
Akibatnya, Salah lebih sering bergerak melebar, menyebabkan efektivitasnya di depan gawang jauh menurun di Premier League.
Selain itu, dua penyerang baru Liverpool, Alexander Isak dan Hugo Ekitike, justru membuat area pergerakan bintang asal Mesir itu semakin sempit.
Kedua striker tersebut cenderung mendominasi area yang biasanya diisi oleh Salah, semakin menyulitkan Liverpool di Anfield.
Semua keretakan ini harus dilihat sebagai kesempatan tak ternilai bagi Ruben Amorim untuk membawa Manchester United meraih kemenangan bersejarah dan krusial.