-
Atalanta kalah telak 0-3 dari Sassuolo, dan Lazar Samardzic memuji rapatnya pertahanan lawan.
-
Jay Idzes tampil gemilang, termasuk aksi heroik memblok tendangan Ademola Lookman dengan wajahnya.
-
Samardzic menilai timnya gagal membongkar pertahanan Sassuolo karena aliran bola terlalu lambat.
Suara.com - Pengakuan jujur datang dari bintang Atalanta, Lazar Samardzic setelah timnya dipermalukan Sassuolo dengan kekalahan telak 0-3 di kandang sendiri, Minggu (9/11/2025).
Alih-alih mencari kambing hitam, Samardzic secara terbuka menunjuk satu faktor utama penyebab kekalahan timnya yakni rapatnya tembok pertahanan Sassuolo yang digalang oleh bek Timnas Indonesia, Jay Idzes.
Bermain di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Atleti Azzuri d’Italia, La Dea dibuat tak berdaya.
Lazar Samardzic mengakui bahwa lini serang timnya dibuat frustrasi karena solidnya organisasi pertahanan lawan yang menutup setiap celah.
“Sassuolo bertahan dengan baik,” kata Samardzic, dikutip dari Tuttomercato, Selasa (11/11/2025).
“Mereka menutup semua ruang, tetapi kami membuat banyak kesalahan pada umpan-umpan mudah,” sambungnya.
Pengakuan Samardzic bukanlah isapan jempol belaka. Jay Idzes sendiri menjadi bukti nyata dari ketangguhan itu.
Pada menit ke-8, ia melakukan sebuah aksi penyelamatan heroik dengan memblok tendangan keras Ademola Lookman menggunakan wajahnya, sebuah pengorbanan yang menunjukkan betapa sulitnya menembus pertahanan Sassuolo malam itu.
Samardzic menambahkan timnya sudah mencoba segala cara untuk membongkar pertahanan tersebut, namun selalu gagal.
Baca Juga: Thom Haye Tarik Napas Lihat Timnas Indonesia Absen di FIFA Matchday November
Menurutnya satu-satunya cara adalah dengan mempercepat aliran bola, sesuatu yang gagal mereka lakukan secara konsisten.
“Kami harus memainkan bola dengan lebih cepat, ketika kami bermain lambat, itu tidak mudah. Sulit dijelaskan, tapi saya pikir kami harus mengalirkan bola lebih cepat,” ujar dia.
Kemenangan impresif ini sukses melambungkan Sassuolo ke peringkat ke-8 klasemen sementara Liga Italia dengan 16 poin, sementara Atalanta harus tertahan di posisi ke-13, sebuah hasil yang membuktikan betapa solidnya penampilan Jay Idzes dan kolega di lini belakang.