- FIFA resmi membuka investigasi mendalam terhadap FAM terkait dugaan penggunaan dokumen palsu
- Kasus ini mengungkap adanya pemalsuan data asal-usul keluarga pemain, termasuk bukti percakapan dan dokumen WhatsApp
- FIFA menilai ada alasan kuat untuk penyelidikan lanjutan dan memerintahkan dimulainya investigasi formal
Suara.com - FIFA secara resmi mengumumkan akan meluncurkan investigasi mendalam terhadap federasi sepak bola Malaysia terkait kasus naturalisasi pemain dengan dokumen palsu.
Selain itu, dilansir dari EPSN, FIFA juga akan memberitahukan otoritas kriminal di lima negara terkait dugaan pemalsuan dokumen.
Keputusan ini muncul setelah FIFA merilis laporan lengkap sepanjang 63 halaman terkait permintaan FAM untuk melakukan banding ke Court of Arbitration for Sports (CAS) menyusul penolakan banding sebelumnya pada 3 November 2025.
Kasus ini melibatkan FAM dan tujuh pemain, Gabriel Palmero, Facundo Garcés, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, João Figueiredo, Hector Hevel, dan Jon Irazábal yang menggunakan dokumen palsu untuk memperoleh kewarganegaraan Malaysia, meski tidak pernah tinggal di negara tersebut.
Awalnya, dokumen mereka sempat disetujui, tetapi kemudian terbukti bahwa dokumen tersebut memalsukan bukti asal-usul nenek atau kakek mereka di Malaysia.

Bukti percakapan WhatsApp antara pemain dan dokumen yang dibagikan menunjukkan bahwa kakek dan nenek yang diklaim lahir di Malaysia sebenarnya berasal dari Venezuela, Spanyol, dan negara lain.
Palmero bahkan sempat keliru saat bersaksi, mengaku neneknya lahir di Malaysia padahal kenyataannya di Spanyol.
FIFA menyatakan bahwa FAM tidak memiliki dasar untuk membatalkan sanksi yang telah dijatuhkan.
Laporan tersebut menekankan adanya “alasan kuat untuk memulai penyelidikan lebih lanjut” guna memastikan pelanggaran ini diusut tuntas.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 Terancam Pincang di SEA Games 2025 Gegara Aturan FIFA
Sebagai langkah lanjutan, sekretariat komite disipliner FIFA diperintahkan untuk segera memulai investigasi formal terhadap operasi internasional FAM.
Selain itu, otoritas kriminal di Malaysia, Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol juga akan diberitahukan terkait dugaan pemalsuan dokumen yang melibatkan pemain-pemain tersebut.
Menanggapi keputusan FIFA, FAM mengeluarkan pernyataan singkat yang menyatakan menerima alasan FIFA menolak banding mereka dan siap membawa kasus ini ke CAS untuk memastikan keadilan dan integritas proses kelayakan pemain tetap terjaga.
Kontributor: Adam Ali