Infografis
- Fergus Tierney dari Sabah FC dilematis memilih antara final Piala FA dan SEA Games 2025.
- Final Piala FA yang krusial diadakan 14 Desember, sehari sebelum semifinal SEA Games yang relevan.
- Keputusan Tierney akan memengaruhi partisipasinya bersama Timnas Malaysia U-23 yang telah memanggilnya.
Suara.com - Penyerang muda Sabah FC keturunan Skotlandia, Fergus Tierney, sedang menghadapi dilema besar menjelang akhir tahun. Ia harus memilih antara memperkuat klubnya di final Piala FA atau memenuhi panggilan Timnas Malaysia U-23 untuk tampil di SEA Games 2025.
Tierney menjadi salah satu tokoh penting di balik keberhasilan Sabah menembus final Piala FA untuk pertama kalinya dalam 27 tahun. Sang Badak memastikan tiket ke laga puncak setelah menang lewat adu penalti atas Selangor FC pada semifinal kedua di Stadion MBPJ.
Namun, keberhasilan itu justru membuat situasinya semakin rumit. Di satu sisi, Sabah membutuhkan jasanya di partai final. Di sisi lain, namanya sudah masuk dalam daftar 25 pemain pilihan pelatih Malaysia U-23, Nafuzi Zain, untuk ajang SEA Games.
Jika pemain berusia 22 tahun itu memutuskan tetap bersama Sabah, besar kemungkinan ia akan dicoret dari skuad muda Malaysia. Pasalnya, final Piala FA digelar pada 14 Desember, hanya satu hari sebelum babak semifinal SEA Games.
Kemungkinan absennya Tierney juga diakui langsung oleh Nafuzi ketika ditanya mengenai potensi kehilangan Tierney atau Aliff Izwan Yuslan pada turnamen tersebut.
“Mungkin ada situasi yang melibatkan pemain Liga Super, misalnya mereka yang harus tampil di semifinal atau final Piala FA,” ujar Nafuzi kepada wartawan Astro Arena, Zulhelmi Zainal Azam.
“Kita akan lihat bagaimana kondisi nanti. Seperti saat kualifikasi Piala Asia, beberapa pemain Liga Super baru bisa bergabung di saat-saat terakhir. Kami berharap kali ini mereka bisa datang lebih awal.”
Satu hal yang membuat dilema Tierney semakin besar adalah fakta bahwa Sabah akan menghadapi raksasa Johor Darul Ta’zim (JDT) di partai final.
Laga ini menjadi kesempatan emas bagi Sabah untuk membalas kegagalan pada final edisi 1998, di mana Johor keluar sebagai juara lewat gol tunggal pemain asing mereka, Milan Blagojevic.
Baca Juga: Anak Legenda Persib Bandung Tersisih dari Timnas Voli Putri untuk SEA Games 2025
