Liga indonesia 30 November 2025
Liga indonesia 30 November 2025
Liga indonesia 29 November 2025
Liga indonesia 29 November 2025
Liga indonesia 29 November 2025
Liga indonesia 28 November 2025
Liga indonesia 28 November 2025
Liga indonesia 27 November 2025
Liga indonesia 27 November 2025

Inikah 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia?

Rabu, 03 Desember 2025 | 08:14 WIB
Inikah 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia?
John Herdman (AFP)
Baca 10 detik
  • Van Bronckhorst dan Herdman kandidat kuat pelatih baru Timnas.

  • Gio unggul trofi, Herdman unggul pengalaman di timnas.

  • PSSI harus pilih juara klub atau spesialis kebangkitan timnas.

Suara.com - Dua nama pelatih terkemuka dari kancah sepak bola Eropa, Giovanni Van Bronckhorst dan John Herdman, kini santer dikaitkan sebagai kandidat kuat untuk memimpin Timnas Indonesia selanjutnya.

Spekulasi mengenai suksesor di kursi kepelatihan skuad Garuda kembali bergulir kencang setelah berbagai media internasional, termasuk Sky Sports, Daily Mail, dan Voetbalzone, secara serentak mengulas kelayakan dua figur ini untuk PSSI.

Ketertarikan publik muncul karena latar belakang karier keduanya yang menampilkan rekam jejak yang sangat berbeda, namun sama-sama menawarkan kualitas kepemimpinan yang mumpuni.

Giovanni Van Bronckhorst memiliki CV impresif dengan segudang piala di kompetisi klub-klub elite Eropa, sementara John Herdman diakui sebagai figur yang mahir dalam meracik tim nasional.

Perdebatan di kalangan pengamat dan penggemar semakin meluas setelah media Belanda, Voetbalzone, secara khusus mengangkat isu ini untuk dianalisis bersama pembacanya.

Sosok Van Bronckhorst muncul sebagai pilihan yang sangat menarik berkat raihan trofi yang terbilang mencolok sepanjang masa kepelatihannya.

Sebagai seorang pelatih, ia telah mengoleksi total tujuh gelar bergengsi yang ia menangkan bersama empat tim berbeda di benua Biru.

Saat memimpin Feyenoord Rotterdam, Gio sukses mempersembahkan gelar Eredivisie, Piala KNVB, dan Piala Super Belanda.

Pencapaiannya berlanjut di Rangers dengan menjuarai Piala Skotlandia, serta mengantarkan Besiktas meraih Piala Super Turki pada awal musim 2024/2025.

Baca Juga: Timur Kapadze Batal ke Timnas Indonesia, Media Uzbekistan Bongkar Tawaran PSSI yang Tak Sesuai

Bahkan, catatan kemenangannya meluas saat ia menjadi bagian dari staf pendukung Arne Slot ketika Liverpool berhasil merengkuh trofi Liga Inggris.

Jika PSSI memprioritaskan prestasi dan capaian gelar, jelas Giovanni Van Bronckhorst memiliki nilai jual yang sulit ditandingi oleh kandidat lainnya.

Gio dikenal mengusung filosofi permainan yang mengutamakan agresi dan pendekatan modern, seperti yang terlihat saat ia menahkodai Rangers.

Ia seringkali menggunakan sistem 4-3-3 atau 4-2-3-1, fokus pada eksplorasi serangan melalui sektor sayap, serta menerapkan high pressing di area pertahanan lawan.

Pola taktik ini dianggap memiliki keselarasan dengan karakter pemain Timnas Indonesia yang memiliki kecepatan di sayap dan mengandalkan transisi kilat, mirip era Shin Tae-yong.

Meskipun demikian, ada catatan minor yang perlu diperhatikan PSSI terkait konsistensi performa tim yang dilatih oleh Gio.

Beberapa kali, tim yang berada di bawah asuhannya menunjukkan grafik penurunan intensitas, yang berujung pada berakhirnya masa jabatan lebih cepat.

Data historis menunjukkan bahwa tren negatif menjadi alasan utama sebagian besar karier melatihnya berakhir dengan pemecatan.

Selain itu, ia belum pernah menempati posisi pelatih kepala atau asisten di level tim nasional, sebuah pengalaman yang bisa menjadi pertimbangan krusial bagi federasi.

Kontras dengan koleksi trofi Van Bronckhorst, John Herdman justru menonjol berkat keahliannya dalam meningkatkan kinerja dan membawa kebangkitan tim nasional.

Awal karier Herdman di kancah internasional dimulai dengan memimpin tim putri Selandia Baru sebelum akhirnya pindah untuk menukangi tim putri Kanada dengan catatan apik.

Puncak kariernya adalah ketika ia memimpin tim putra Kanada, berhasil membawa negara tersebut lolos ke Piala Dunia setelah penantian panjang selama 36 tahun pada tahun 2022.

Selama periode lima tahunnya bersama Kanada, Herdman mencatat statistik impresif dengan 36 kemenangan, 7 hasil imbang, dan hanya 15 kekalahan.

Angka-angka tersebut menegaskan kestabilan dan efektivitas struktur permainan yang berhasil ia tanamkan pada timnas.

Dalam konteks taktik, Herdman mengandalkan fondasi formasi 3-4-3 yang bisa berubah menjadi 4-4-2 atau 4-2-3-1 ketika fase bertahan.

Skema permainannya bertumpu pada pembangunan serangan dari gelandang bertahan yang menjemput bola, lalu mengalirkan bola dengan cepat ke dua penyerang sayap.

Kedua kandidat pelatih, Giovanni Van Bronckhorst dan John Herdman, menawarkan dua cetak biru kepelatihan yang benar-benar berlawanan bagi PSSI.

Van Bronckhorst menghadirkan keunggulan berupa deretan trofi, pengalaman di klub besar, serta pendekatan taktik yang sejalan dengan gaya bermain Indonesia saat ini.

Risiko yang menyertainya adalah isu inkonsistensi performa dan minimnya pengalaman di panggung kepelatihan tim nasional.

Di sisi lain, John Herdman menyajikan rekam jejak yang kuat dalam menata tim nasional dengan taktik yang modern, fleksibel, dan berbasis pada transisi.

Kekurangannya adalah absennya trofi dan keraguan atas kemampuannya di level klub, seperti yang terlihat di Toronto FC.

Pada akhirnya, keputusan krusial ini akan sangat bergantung pada arah strategis serta kebutuhan spesifik yang ingin dicapai oleh PSSI.

Federasi perlu menimbang secara mendalam, apakah prioritas Timnas Indonesia adalah pelatih bermental juara klub seperti Van Bronckhorst, atau seorang spesialis timnas dengan sentuhan kebangkitan seperti John Herdman.

Kedua pelatih ini membawa paket kekuatan dan tantangan unik yang harus dianalisis cermat.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI