- Pelatih Cremonese, Davide Nicola, menyatakan puas atas semangat tim walau kalah tipis dari Torino di pekan ke-15 Serie A.
- Nicola menilai insiden Giovanni Simeone seharusnya berbuah penalti, namun tim menerima keputusan wasit dengan tenang.
- Kiper Emil Audero tampil gemilang di markas Torino, melakukan lima penyelamatan krusial meskipun Cremonese kalah 1-0.
Suara.com - Pelatih Cremonese, Davide Nicola, tetap menunjukkan sikap tenang dan realistis usai timnya kalah tipis dari Torino pada laga pekan ke-15 Serie A 2025/26.
Dalam konferensi pers setelah pertandingan di markas Torino, Nicola menegaskan kepuasannya terhadap semangat juang tim, meski menilai ada keputusan wasit yang seharusnya berbuah penalti bagi Cremonese.
Sorotan utama tertuju pada insiden yang melibatkan Giovanni Simeone di penghujung laga.
Nicola mengaku sudah meninjau ulang tayangan ulang dan menyampaikan pendapatnya dengan tetap menghormati keputusan wasit.
“Menurut saya, berdasarkan regulasi, itu seharusnya pelanggaran penalti karena ada pergerakan yang memperbesar area tubuh dan kontak tambahan yang tidak semestinya,” ujar Nicola dilansir dari situs resmi klub.
Meski demikian, ia menegaskan timnya menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
“Kami menerimanya dengan tenang. Keputusan seperti ini bisa saja terjadi lagi sepanjang musim, baik merugikan kami maupun menguntungkan kami. Namun jika melihat standar penilaian pada kejadian lain, penalti itu sebenarnya bisa diberikan,” lanjutnya.
Terlepas dari kontroversi, Nicola menilai performa anak asuhnya patut diapresiasi. Bermain di stadion Torino yang dikenal sulit, Cremonese tetap berani tampil terbuka.
“Saya sangat puas dengan semangat yang ditunjukkan. Kami datang untuk benar-benar memainkan pertandingan, bukan sekadar bertahan,” tegas pelatih asal Italia tersebut.
Baca Juga: Prediksi AC Milan vs Sassuolo: Misi Jay Idzes Pamer Keahlian di Depan Allegri
Nicola menyoroti pentingnya pengalaman bagi sejumlah pemain muda Cremonese. Ia menilai laga seperti ini menjadi bagian penting dari proses pendewasaan tim.
“Kami perlu tumbuh cepat dan merasakan bahwa kami bisa kompetitif melawan siapa pun. Sangat disayangkan kami gagal menyamakan skor, tapi itu bagian dari proses,” katanya.
Gol tunggal kemenangan Torino dicetak oleh Nikola Vlasic pada menit ke-27.
Berawal dari umpan Duvan Zapata, Vlasic menunjukkan determinasi tinggi untuk merebut bola di dalam kotak penalti sebelum melepaskan tembakan voli kaki kiri yang mengarah ke sisi kiri gawang. Emil Audero yang mengawal gawang Cremonese.
Meski kebobolan satu gol, penampilan kiper Timnas Indonesia, Emil Audero patut diancungi jempol. Emil luar biasa sepanjang pertandingan dengan mencatatkan lima penyelamatan krusial.
Berdasarkan catatan pertandingan, Emil juga melakukan enam lemparan, 23 umpan akurat, serta total 48 sentuhan selama 90 menit laga.