Metamorfosis Mantan Penyanyi Cilik

Madinah Suara.Com
Minggu, 05 April 2015 | 10:00 WIB
Metamorfosis Mantan Penyanyi Cilik
Mantan artis cilik Eno Lerian, Tasya Kamila dan Joshua Suherman. [Suara.com/Ismail, Yazir, Nanda]

"Orang selalu ungkit-ungkit aku penyanyi cilik. Menurut aku wajar ya. Toh aku terjun ke dunia entertaiment sebagai penyanyi cilik. Alhamdulillah booming. Menurut aku itu nggak dijadikan sesuatu yang memalukan, justru membuat aku bangga," ujarnya diteui di daerah Pancoran, Jakarta Selatan belum lama ini.

Menurut Tasya, bukan perkara gampang mempertahankan karir seperti sekarang. Dia boleh dikata salah satu artis cilik yang bertahan meski susah 'move on'.

"Aku adalah mantan penyanyi cilik yang sekarang seperti ini. Kenapa harus malu, atau lupain, santai aja, memang begitu," ujarnya.

Setidaknya orang-orang tahu perjalanan karirnya mulai dari anak-anak hingga usianya menginjak angka 22.

"Aku belajar banyak hal melewati masa transisi dari anak-anak ke remaj. Termasuk akting dan juga menjadi host. Jadi, selama masa transisi suara aku di SMP-SMA nggak vakum," ujar perempuan kelahiran 22 November 1992 itu.

Di akhir 2012, Tasya memberanikan diri untuk merilis album. Tentunya dengan lagu-lagu bertema cerita cinta orang dewasa.

"Di 2012 aku baru keluarin album lagi. Sebentar lagi aku juga akan recycle lagu lama aku, tapi belum bisa dibocorin lagu yang mana," ujarnya tersenyum.

Tasya saat ini juga masih aktif menjadi pembawa acara di salah satu program anak. Di luar itu, dia juga bekerja sebagai akuntan di perusahaan ayahnya.

"Papa aku punya kantor akuntan sendiri. Jadi kadang disuruh bantuin. Tapi emang nggak ngantor. Nggak enaknya kalau di rumah tahu-tahu pintu kamar aku diketok sama Papa suruh bantuin ngerjain tugasny. Ya nasib kerja sama papa sendiri jadi begitu," ujar lulusan jurusan Akuntasi Universitas Indonesia itu.

Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan, Tasya masih tetap menomor satukan pekerjaannya di dunia hiburan. Baginya, dunia entertainmen merupakan passion-nya dalam berkarya. Apalagi dia juga didukung kedua orangtua dan keluarganya.

Joshua Suherman Jadi Host dan Main Film 

Mantan penyanyi cilik satu ini namanya mulai melambung di akhir 90an, tepatnya tahun 1999 saat dia meluncurkan album berjudul 'Air'. Salah satu hitsnya, 'Air', yang juga dikenal dengan 'diobok-obok' menjadi lagu wajib saat itu.

Seiring berjalannya waktu, nama Joshua perlahan mulai pudar dan akhirnya temnggelam bak di telan bumi. Jojo- begitu sapaan akrabnya, sadar jika masa keemasannya sebagai penyanyi cilik sudah lewat. Dia kemudian memutuskan vakum di usia 13 tahun.

"Aku vakum sekitar lima tahun. Setelah itu baru muncul lagi supaya orang nggak bingung. Transisi memang butuh waktu panjang untuk adaptasi," kata Jojo kepada Suara.com beberapa waktu lalu.

Beranjak dewasa, Jojo kembali muncul di panggung hiburan. Tepatnya, ketika dia sudah duduk di bangku SMA. Namun penampilannya begitu berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI