Ustadz Solmed: Pemerintah Harusnya Duduk Bareng MUI

Sabtu, 18 April 2015 | 07:45 WIB
Ustadz Solmed: Pemerintah Harusnya Duduk Bareng MUI
Ustadz Soleh Mahmoed. [Suara.com/Yazir Farouk]

Kewajiban berjihad itu kan ketika ada di satu wilayah atau negara. Kemudian ada orang di luar Islam melakukan penyerangan terhadap orang islam. Mereka disebut kafir harbi. Tapi, ada juga kafir dzimi, orang di luar Islam yang hidup di bawah kekuasaan Islam, mereka mau berdampingan dan mau bekerjasama. Orang-orang ini tentu dilindungi oleh Islam. Kemudian sekarang kita lihat apakah Indonesia merupakan peta jihad atau peta dakwah? Makanya ada fikihnya jihad dan dakwah. Ulama membagi-bagi, ada fikih jihad bagaimana caranya, dan ada fikih dakwah bagaimana caranya.

Tak sedikit orang memaknai jihad dengan cara berperang.

Tidak semua konflik perang jadi medan jihad. Lah, kalau begitu tawuran juga dong. Bawa golok masing-masing dan bunuh-bunuhan, apa itu disebut medan jihad? Mana yang disebut dengan jihad atau kampung jihad. Ini persoalan lain di luar niat orang untuk berjihad. Niat jihad itu begitu bagus sehingga dalam agama ini pun banyak cara untuk mendapatkan kesyahidan. Kalau mati syahid hanya dengan perang kasihan amat. Lho, andaikata negeri ini aman gimana? Belajar saja kemudian di tengah menimba ilmu agama meninggal dunia itu mati syahid. Setelah pulang kerja, lagi cari duit buat keluarga kemudian dibegal dan meninggal dunia itu juga jihad.

Artinya, ada laman-laman media Islam yang diblokir salah menafsirkan tentang pemahaman jihad?

Pada intinya tidak mudah menafsirkan ayat Al Quran dan hadist kecuali mereka ahli di bidang itu. Jadi, harusnya pemilik situs duduk bareng dengan MUI. Mereka sama-sama orang alim. Duduk bareng juga dengan pemerintah. Kalau dinyatakan berbahaya dan salah, saya pikir itu lain cerita lagi. Tapi sampai sekarang saya nggak tahu situs-situs yang diblokir itu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI