S: Berarti nambah penggemar dari generasi muda ya?
I: Ya, secara langsung begitu, penggemar saya yang tadinya cuma generasi saya. Sekarang anak sekolah dan kuliahan juga mendengarkan musik saya.
S: Dengan kembalinya Mba Iis di industri, bisnis properti ditangani siapa?
I: Bisnis rumahnya saya berhenti dulu soalnya nggak kepegang. Kebetulan juga bisnis rumah lagi lesu, makanya saya jalani dulu job off air dan juri di acara ini.
S: Bagaimana menurut Mba Iis dengan adanya program musik yang menghadirkan musik-musik tempo dulu?
I: Selain sebagai ajang reuni, acara semacam ini ikut melestarikan budaya bangsa. Musik-musik semacam ini menjadi khas dan bisa dijual kepada negara, makanya dengan adanya acara ini bisa merawat dan melestarikan budaya. Bisa dikatakan ini sumbangsih kita kepada negara.
S: Bagaimana menjaga kualitas suara di usia kepala lima?
I: Menjaga suara sih saya kann dari dulu tidak merokok. Terus tidur cukup dan menjaga hati. Cuma kalau mau ada rekaman harus minum kencur.
Dan itu sangat membantu saya sendiri. Saya juga tidak mau yang minum es dan gorengan, cukup minum air putih hangat aja.
S: Selain itu, untuk menjaga kesehatan fisik bagaimana?
I: Saya bisa sehat karena dirawat dan harus lahir batin dan badan kita fisiknya harus dari perawatan wajah tubuh olahraga dan kebersihan dan tubuh dan semua.
Dan tak kalah penting menjaga kebersihan hati. Kalau hati kita bersih jauh dari hati dengki dan membuat kita stres dan tidak akan mengganggu organ tubuh kita dan saya tak mau itu.
Dan saya masih kelihatan agak muda dan saya percaya kalau menjaga nyaman damai tenang itu membaur saya bersyukur. Kalau sudah menjalani itu semua jadinya mau kembali berkarya jadi asyik.
S: Apa Mba Iis ada rencana bikin album karena sudah punya penggemar dari kalangan anak muda?
I: Kalau album sih sebenarnya ada ya, beberapa kali buat tapi lagu-lagu lama diaransemen ulang. Nah rencananya akan bikin lagu-lagu baru juga nih ke depannya.