Akibatnya fisik mereka kena bisa sakit atau gendut. Nah, di sini aku beauty treatmen-nya lebih mengembalikan kecantikan alami lagi dan juga memberi solusi dalam olahraga dan pola makan juga.
S: Ceritain dong perkenalan kamu dengan bisnis kecantikan gimana?
L: Ya, emang awalnya aku sudah kepikiran mau bisnis. Terus kebetulan temen aku datang dan cerita soal bisnis kecantikan ini. Kemudian aku ada good feeling aja bisnisnya menarik.
Bukan karena takut nggak terkenal lagi nantinya, tapi karena kebetulan aku ada modalnya dan bisnis kecantikan ini prospeknya cerah. Seperti yang aku bilang di atas tadi.
S: Susah nggak sih merintis bisnis kecantikan?
L: Susah sih nggak, cuma agak repot aja, repotnya di enam bulan pertama. Kan mesti cari kerjasama, beli alat, terus urus PT-nya di Kementerian. Itu yang agak sulit ya, cuma enam bulan berikutnya udah bisa jalan sendiri dipercayain ke karyawan.
Kita owner-owner cukup turun pas nyari dokter kulit dan kecantikannya dan terapis-terapisnya.
S: Kamu juga turun tangan melakukan perawatan kepada klien?
L: Nggak lah, kan udah ada terapisnya apalagi mengoperasikan alatnya kan kita nggak bisa. Paling kita para owner ada buat dimintai konsultasi dan sharing kalau ada klien yang mau bertanya.
Itu aku selalu siap. Sama kita paling datang pas Rapat Umum Pemegang Saham aja, he-he-he.