Interview: Serunya Ence Bagus Mengais Rezeki di Hotel Alexis

Minggu, 18 Februari 2018 | 10:10 WIB
Interview: Serunya Ence Bagus Mengais Rezeki di Hotel Alexis
Ence Bagus saat berkunjung ke redaksi Suara.com, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018) [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bayarannya tinggi dong?

Lumayan untuk mahasiswa waktu itu lumayan. Ya sekitar Rp700 ribu sekali tampil per orang. Tergantung event dan momen. Terus ada juga bergantung venue-nya.

Yang paling berkesan tampil live mannequin di mana?

Yang paling terkenang itu waktu tampil tahun baru di Hotel Borobudur. Itu semua tamunya banyak anak kecil. Lagi matung di belakang diteriakin, 'Ini asli ni', terus ditendang, dicubit, aduh. Tapi kan kita nggak bisa ngelawan orang disuruh jadi patung.

Ence Bagus saat berkunjung ke redaksi Suara.com, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018) [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Nggak kesulitan tuh?

Ya kan memang kita waktu itu, aku sendiri ada pengembangan mata kuliah olah tubuh. Aku kan kuliah theater seni peran. Ada satu waktu kita tuh disuruh mematung. Karena matung itu butuh konsentrasi. Tubuhnya harus diam mengakukan diri terus ada beban mindahin kemana. Kadang ada rasa bosan. Coba aja duduk diam nggak gerak dua menit aja kan nggak bisa. Nah itu 45 menit aku bilang sih bukan diam full. Tapi kita gerak juga cuma ada triknya sendiri. Nahan disatu pose selama beberapa lama sampai tangan pegel itu ada tekniknya sendiri. Misalnya konsentrasiin beratnya di ujung kaki.

Sudah berapa lama geluti profesi live manequin?

Dari 1998 dari kuliah di IKJ sampai 2010 masih ngambil juga kok kalo lagi pingin. Karena buat aku itu kesenangan juga. Ketika saya jadi patung meskipun saya sudah jadi artis syuting dimana-mana, kalo saya pakai make up orang juga nggak bakalan ngeh. Tapi tetep ada hal menyenangkan.

Ketika orang mendekat dan bertanya-tanya ini patung apa bukan. Itu kan kayak ada keberhasilan sendiri meyakinkan orang 'Oh gua patung nih, gua patung nih'. Ditungguin, ada yang sampe ngeliatnya nungguin kayak main kuat-kuatan natap.

Ence Bagus saat berkunjung ke redaksi Suara.com, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018) [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Ditatap begitu kedip nggak?

Tapi kan ada momen yang nonton itu kedip. Jadi ada timing-timing kita kedip bersamaan. Tapi kedipan nggak terlalu jadi masalah buat mereka. Karena mereka juga kebanyakan tahu ini orang. Cuma kadang-kadang pingin tahu sejauh mana dia bisa jadi patung.

Kalo aku sih yakin orang nggak bisa lebih dari dua menit. Kalau dia bisa ngeliatin aku sampe kelar berarti dia juga bisa jadi patung. Karena jadi patung itu susah.

Berapa menit Anda tahan paling lama?

Paling lama 15 menit nggak gerak sama sekali. Nahan satu pose tanpa gerak.

Sekarang udah nggak live mannequin lagi?

Udah nggak. Mungkin waktunya aja. Tapi kalau diajak lagi, dan momennya pas aku juga oke. Soalnya 2010 juga aku pernah karena iseng. Ada klien lama masih ngontak. Biasanya saya suka cariin ke adik-adik di IKJ, saya cariin. Ada yang minta dicariin gitu. Saya bawa bertiga orang. Nyampe sana, 'Satu laginya mana?' 'Gua aja'. 'Serius lo', 'iya serius' gitu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI