"Akhirnya nasib depot harus saya tutup karena nggak bisa handle dengan alasan kesibukan saya yang harus manggung keluar kota," imbuhnya lagi.
Bahkan perempuan yang kini berpenampilan menggunakan jilbab itu terpaksa membuang jualannya karena tidak laku.
"Saya ngerasain banget susahnya jadi pedagang, pendapatan yang fluktuatif, buang makanan sisa kalau nggak laku, dan pernah buntung dari pada untung," jelasnya.
Tantri Kotak merasa sedih melihat banyak pedagang yang berjuang demi mendapat upah harian harus menutup dagangan mereka di jam malam lantaran adanya PPKM Darurat.
"Melihat kondisi saat ini yang berjuang untuk dapat upah harian tapi harus menutup dagangan mereka di jam malam, dimana banyak orang yang suka makan malam," terang Tantri Kotak.
Kendati begitu, pelantun Beraksi ini tidak menyalahkan kebijakan pemerintah yang menerapkan PPKM.
"Saya jarang bersuara untuk hal ini, tapi saya tergelitik untuk mengungkapkan perasaan saya, yang salah bukan dagangannya, mereka berjuang mencari nafkah untuk keluarga," kata Tantri Kotak.
"Hnya tinggal mengedukasi orang yang beli tanpa harus makan di tempat mungkin lebih tepat dibanding harus menutup dagangan karena terlihat ada kerumunan," tambahnya.
Selain itu, jasa ojek online saat ini bisa membantu meningkatkan penjualan mereka.
Baca Juga: Anaknya Pakai Kerudung, Kenapa Bebizie Belum Juga Berhijab?
"Take away, ojek online bisa membantu dagangan mereka bahkan tetap bisa membantu ekonomi para ojol," ungkap Tantri Kotak.