Suara.com - Ghost Writer 2 merupakan film komedi asal Indonesia yang tengah tayang di bioskop Indonesia sejak Kamis (21/7/2022) kemarin. Film yang disutradarai oleh Muhadkly Acho ini adalah kelanjutan dari film pertamanya.
Dalam film ini menghadirkan beberapa aktor kenamaan seperti Tatjana Saphira, Deva Mahenra, Endy Arfian dan beberapa bintang lainnya. Sebelum menonton film ini yuk simak fakta menarik Ghost Writer 2 berikut ini.
1. Komedi Lebih Dominan
Walau ada unsur hantu dalam judulnya, film Ghost Writer 2 bukan dibuat untuk menakuti penonton. Sang sutradara, Muhadkly Acho mengatakan bahwa unsur horor hanya sebagai penggerak cerita. Sementara itu hal lain seperti komedi, kekeluargaan dan persahabatan menjadi lebih dominan dalam film ini ketimbang horornya.
2. Pergantian Sutradara
Pada film Ghost Writer pertama, Benedion Rajagukguk dipercaya Ernest Prakasa sebagai sutradara. Namun pada film kedua ini, Benedion mempercayai Muhadkly Acho sebagai sutradara. Selain itu Benedion menambahkan jika nanti ada Ghost Writer 2 maka sutradaranya harus orang lain lagi.
3. Pengalaman Pertama Jadi Hantu
Deva Mahenra, salah satu aktor yang membintangi Ghost Writer 2 mengaku bahwa ini adalah pengalaman pertamanya memerankan hantu. Diketahui dalam film sebelumnya, karakter Vino yang diperankan Deva diceritakan tewas dan kini jadi hantu.
Deva sendiri mengatakan akan membawakan karakter hantu yang berbeda dari Ge Pamungkas yang jadi hantu di Ghost Writer pertama.
Baca Juga: Intip Sinopsis Film Terbaru Tatjana Saphira Ghost Writer 2 Tayang 21 Juli 2022
4. Hantu Lebih Menyeramkan Dibandingkan Ghost Writer Pertama
Chand Parwez Servia selaku produser mengatakan dalam Ghost Writer 2 ini mengatakan bahwa cerita yang diangkat lebih dalam lagi dibandingkan yang pertama. Komedi hingga hantu dalam cerita pun dibuat lebih menyatu dan menyeramkan.
"Komedinya pun lebih utuh, menyatu dalam cerita, yang kedua adalah hantu yang menyeramkan," tuturnya.
5. Perbedaan dengan Ghost Writer Pertama
Sementara itu Ernest Prakasa menilai dalam Ghost Writer 2 ini perjuangan yang dikeluarkan lebih banyak seperti halnya skala lokasi syuting.
"Secara skala syuting, secara kita Jakarta, Bandar Lampung, kita ke Sukabumi," ungkap Ernest.