6. Tulus
![Tulus [Suara.com/Evi Ariska]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/28/86522-tulus-suaracomevi-ariska.jpg)
Tubuh bongsor Tulus semasa sekolah membuatnya harus merasakan pengalaman menyakitkan. Ia sering dipanggil gajah oleh teman-temannya karena tubuh besar dan gerakannya yang lambat. Tulus mencoba bangkit setelah tahu gajah adalah hewan cerdas. Ia bahkan merilis lagu berjudul Gajah yang nge-hits dan membuatnya tenar.
7. Sarwendah

Istri Ruben Onsu menerima kekerasan fisik ketika sekolah di luar negeri. Ia menjadi sasaran bully dan dipukuli teman-temannya. Perlakuan itu bahkan direkam, mirisnya pelaku perundungan itu adalah sesama pelajar Indonesia. Hukuman dari pihak sekolah juga tak membuat jera karena masih cukup ringan.

Menerima perlakuan buruk secara verbal dari teman sekolah pun dialami oleh Amanda Rawles. Pemeran film Dear Nathan ini memang mengaku sudah melupakan pengalaman buruk itu. Walau demikian ia rasa sedih dan sakit dari perilaku yang diberikan teman-temannya masih membekas.
9. Millane Fernandez

Menjadi artis sejak usia muda, justru membuat Millane Fernandez menjadi korban bully. Ia meniti karier di Jerman ketika usia masih 14 tahun, namun bukannya dipuji ia malah jadi objek ejekan teman-temannya. Rambutnya pernah ditempeli permen karet sampai harus dipotong.
10. Verrel Bramasta
Baca Juga: Tukang Becak Jadi Penyelamat! Viral Video Lerai Bullying Siswi SMP

Terbaru ada Verrel Bramasta yang mengaku menjadi korban bullying semasa SMP sampai SMA. Penyebabnya karena ketika kecil dulu, ia pernah disuruh ibunya, Venna Melinda ikut Idola Cilik. Ia justru jadi bulan-bulanan teman sekolah karena ibunya menempel poster Verrel dalam kontes itu di sekolahan. Perlakuan yang diterima tak hanya verbal tapi juga fisik. Verrel bahkan sampai harus makan di toilet.
Bullying memang masih menjadi PR yang belum bisa dipecahkan di dunia pendidikan Indonesia. Korban bullying umumnya enggan bicara karena rasa aman yang tidak bisa mereka rasakan di sekolah. Semoga tindakan pada pelaku bullying bisa lebih serius sehingga tak ada yang kembali jadi korban.
Kontributor : Safitri Yulikhah