Keputusan Cinta Laura melakukan hal tersebut karena melihat kemiskinan anak-anak tersebut. Ditambah dengan latar belakang keluarga yang menyakitkan, anak-anak itu tetap bertekad sekolah hingga menggerakkan hati Cinta Laura.
"Sangat sangat miskin (mereka berlima) sampai, Habib tadi seperti itu, Reza nggak punya rumah, tiap hari dia dan ibunya numpang pindah-pindah, Subhan ibunya kena stroke dan baru aja meninggal 3 hari lalu, ayahnya kena masalah dan Subhan yang dibully di sekolah," bebernya.
"Kalau Fauzan ibunya dipasung karena memiliki gangguan jiwa, ayahnya nggak tahu di mana. Terus Erna tinggal di Situbondo di daerah yang nggak ada listrik, sumber air mereka harus jalan jauh, ke sekolah tiap hari jalan kaki 1 km, dan ayahnya dipasung," tambahnya.
Cinta Laura mengingatkan sesama masyarakat tidak boleh hanya saling menyalahkan dan menggantungkan bantuan dari pemerintah.
Oleh karena itu, ia meminta orang-orang sepertinya yang memiliki privilage secara finansial dan sosial, harus turun tangan memberikan contoh yang benar. Pengalamannya di Jember itu pun menjadi hal paling membahagiakannya di tahun ini.
"Dari segala hal yang aku lakuin di 2022 ini, bukan series, bukan single atau penghasilan yang buat aku bahagia. Tapi dua hari yang aku habiskan di Jember adalah momen paling bahagia di 2022," pungkasnya.