Suara.com - Nama Christine Hakim ramai jadi perbincangan setelah menunjukkan bakat akting yang menakjubkan di episode kedua serial The Last Of Us. Selain Christine Hakim, aktor senior Indonesia, Yayu Unru juga tampil di serial HBO yang tayang pada Senin (23/1/2023).
Dalam serial ini, Christine Hakim berperan sebagai ilmuwan atau ahli mikologi yang bernama Ratna. Sedangkan Yayu Unru berperan sebagai personil TNI bersama Agus Hidayat.
Episode 2 serial The Last Of Us ini sendiri menampilkan kota Jakarta sebagai latar. Dalam episode ini, Ratna didatangi oleh seorang pria yang mengenakan seragam militer yaitu Agus Hidayat.
Ratna kemudian diantarkan ke dalam sebuah laboratorium yang memperlihatkan pemandangan mayat yang aneh. Ia melakukan autposi kepada mayat itu dan menemukan jamur Cordyceps yang sudah bermutasi.
Melihat adanya mayat tersebut, Ratna pun kemudian menilai bahwa tidak ada obat dan vaksin untuk mengatasinya. Ia menyarankan jalan keluar yang menyeramkan yaitu untuk membom Jakarta untuk menahan infeksinya.
Episode 2 ini pun menjadi awal mula kehancuran umat manusia dalam serial The Last Of Us. Atas aktingnya dalam episode tersebut, Christine Hakim dan Yayu Unru pun trending topic di media sosial Twitter.
Kedunya mendapatkan banyak pujian dari warganet karena perannya yang dinilai ciamik dalam serial tersebut. Lantas, seperti apakah profil Christine Hakim dan Yayu Unru, artis Tanah Air yang perannya di The Last Of Us panen pujian tersebut?
Profil Christine Hakim
Christine Hakim merupakan artis berketurunan Aceh dan Minangkabau. Ia tinggal dan besar di Yogyakarta. Pemilik nama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim ini lahir di Kuala Tungkal, Jambi, pada 25 Desember 1956.
Meskipun berasal dari keluarga Muslim, orang tuanya memberikan nama Christine dan Natalia karena kelahirannya bertepatan dengan hari raya Natal. Ia kemudian tumbuh dengan bercita-cita untuk menjadi seorang arsitek atau psikolog.
Namun, mimpinya seketika berubah setelah bakat aktingnya ditemukan oleh Teguh Karya. Wanita tersebut mengawali debut aktingnya melalui film "Cinta Pertama" di tahun 1973.
Tidak disangka, penampilan debut Christine Hakim tersebut langsung diganjar Piala Citra oleh Festival Film Indonesia. Gelar Pemeran Utama Wanita Terbaik itu semakin memantapkan hati Christine untuk menjadikan aktris peran sebagai profesinya.
Tidak hanya berperan sebagai artis, Christine Hakim juga diketahui sempat menjalankan peran sebagai seorang produser.
Film "Daun di Atas Bantal" yang digarap oleh sutradara Garin Nugroho merupakan film pertama Christine sebagai seorang produser. Film lainnya yaitu "Pasir Berbisik" juga menjadi karya lain darinya di kursi produser.
Perjalanan kariernya di dunia seni peran tidak hanya cukup sampai di situ saja. Ia sempat mengejutkan publik pada saat tampil dalam film "Eat Pray Love" bersama Julia Roberts.