Meskipun begitu, Reni tidak menyerah dalam membawa anaknya menjalani terapi. Bahkan, dia juga belajar tentang autisme sebagai bekal pengetahuan kedokterannya agar tidak tergantung pada terapis.
"Aku sampai dia umur 3,5 tahun ini masih menyangkal bukan autis dia ini. Dia ini cuma speech delay, tapi ujung-ujungnya aku harus menerima kenyataan kalau anak aku autis dan aku mulai mempelajari," kata Reni.