Angga Sasongko meminta izin dirinya untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan ke publik berbentuk film. Oscar Darmawan kemudian bersepakat dengan ide tersebut.
“Mas Angga pernah mendengar kisah terorisme bermotif ekonomi yang melibatkan Bitcoin ini, kemudian beliau meminta izin untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan kepada publik, tapi tentunya dengan didramatisasi," unkap Oscar.
"Akhirnya setelah INDODAX berdiskusi secara internal, kita sepakat untuk berkolaborasi membuat film mengenai bagaimana INDODAX membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat. Lalu lahirlah film 13 Bom di Jakarta ini," imbuhnya.
Sekilas Mengenai Film '13 Bom di Jakarta'
Film '13 Bom di Jakarta' diperankan oleh Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono memerankan tokoh Oscar Darmawan dan William Sutanto. Mereka adalah pendiri dari INDODAX yang tanpa diduga terlibat dalam kasus terorisme yang diprakarsai oleh seorang mantan militer bernama Arok.
Arok meminta uang tebusan dalam bentuk Bitcoin melalui platform Indodax, dengan ancaman meledakkan 13 bom yang tersebar di Jakarta satu per satu jika permintaan tidak terpenuhi.
Film 13 Bom di Jakarta ini merupakan salah satu wujud nyata dari INDODAX untuk ikut mengembangkan industri kreatif melalui perfilman di Tanah Air, INDODAX sendiri juga rutin mengadakan sebuah festival film pendek terbesar di Indonesia setiap tahunnya untuk menggali potensi dan menjadi wadah bagi sineas muda berkreasi dengan maksimal.
Festival film pendek ini dinamakan INDODAX Short Film Festival (ISFF). ISFF sendiri sudah digelar sejak lima tahun yang lalu oleh INDODAX. Tahun ini adalah tahun ke enam ISFF diselenggarakan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Action yang Dibintangi Dhanush, Terbaru Ada Captain Miller