4. Disutradarai Sidharta Tata

Sidharta Tata sebagai sutradara film Malam Pencabut Nyawa menjadi daya tarik tersendiri pula. Pasalnya Sidharta merupakan sutradara yang pernah masuk nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2015 kategori Film Pendek Terbaik.
Sidharta Tata telah menyutradarai serial "Hitam" (2021) dan "Pertaruhan The Series" (2022-2023) sebanyak dua musim. Sementara untuk film, Sidharta mengarahkan Quarantine Tales (2020), Waktu Maghrib (2023), Ali Topan (2024), dan terbaru Malam Pencabut Nyawa (2024).
5. Terinspirasi dari Novel Respati

Film Malam Pencabut Nyawa ternyata terinspirasi dari novel "Respati" karya Ragiel JP. Malam Pencabut Nyawa akan mengisahkan seorang remaja bernama Respati yang mengalami trauma setelah kematian orangtuanya.
Respati mengalami berbagai kejanggalan di tengah malam sehingga kurang tidur. Ia juga kerap menemukan dirinya di hutan belantara dan dihantui sosok misterius bernama Sukma.
Sidharta Tata sebagai sutradara tak menggunakan judul Respati sesuai novel karena mempertimbangkan pasar perfilman Indonesia yang sedang jadi primadona. Dengan mengganti judul jadi Malam Pencabut Nyawa, kesan horor filmnya akan semakin terasa.
Sementara Respati merupakan nama yang belum familier menurut Aoura Lovenson selaku produser sehingga menyetujui usulan diganti menjadi Malam Pencabut Nyawa.
6. Tayang di 10 Negara
Baca Juga: Sampai Panen Hujatan, Begini Tanggapan Aaliyah Massaid Dibilang Tak Cocok Jadi Bridesmaid Mahalini

Selain Indonesia yang akan dimulai pada 22 Mei 2024 mendatang, film Malam Pencabut Nyawa produksi BASE Entertainment akan rilis di 10 negara lain dengan judul internasional Respati.
Di antara 10 negara di luar Indonesia tersebut adalah Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Mongolia, Amerika Serikat, dan kawasan CIS/Baltik termasuk Rusia.
Itu dia berbagai fakta film Malam Pencabut Nyawa.
Kontributor : Neressa Prahastiwi