Abidzar mengatakan jika saat itu dia ada di rumah, dia pasti bisa mencegah ayahnya untuk tidak keluar rumah.
“Kalau aku di rumah, kemungkinannya aku bisa ikut sama papaku naik motor mati sekalian, atau pun aku bisa ngelarang papaku naik motor akhirnya nggak jadi naik motor, matinya lebih tenang,” ungkap Abidzar.
Hingga saat ini, Abidzar masih belum bisa melupakan kejadian tersebut dan menyesal atas kematian sang ayah karena dirinya yang meminta dibelikan sepatu.
“Sampai sekarang aku masih ada penyesalan, dan akhirnya baru ketemu itu sepatu 10 tahun kemudian, baru dapat tahun ini aku sepatunya.” katanya.
Saat melihat sepatu yang diinginkannya dulu, Abidzar membeli dua pasang sekaligus karena mengaku dendam.
“Akhirnya aku beli tuh sepatu dua, karena memang sepatu dendam,” pungkasnya.
Kontributor : Rizka Utami