"Aku memperlakukan Madina sebagai seorang sutradara, bukan seorang teman (ketika mengarahkan adegan)," ungkap Aizhan.
Walaupun begitu, Madina sebagai pemilik kisah turut diizinkan menyertakan putri kandungnya di dalam film. Berakting dengan putri sendiri menjadi bagian tersulit bagi Madina.
"Adegan pertama adalah ketika aku harus berakting dengan putriku. Kemudian ada adegan di mana aku berenang di dalam lautan dan mencoba melepaskan emosi yang ada. Itu adalah dua adegan tersulit yang kulakukan," sambung Madina.
Film Madina tidak membawa pulang penghargaan dalam agenda Alternativa Film Awards and Festival ke-2 di Yogyakarta. Namun film ini meraih sejumlah penghargaan dalam ajang lain.
Madina memenangkan Best Narrative Feature Award di Philadelphia Asian American Film Festival dan Special Recognition di VC Film Fest. Madina sempat dimasukkan ke dalam Official Selection di Tokyo International Film Festival dan Los Angeles Asian Pacific Film Festival.
Film ini menjadi film panjang kedua Aizhan Kassymbekova usai Fire (2021) lalu dan dibiayai secara independen. Sementara Madina Akylbekova pernah membintangi ToyiHana (2021).
Film ini direkomendasikan untuk kawan-kawan Suara.com yang berkecimpung/memiliki ketertarikan pada isu kekerasan seksual. Tisu sekaligus direkomendasikan untuk disiapkan sebelum menikmati Madina.